Tidak Disarankan Bagi Pemotor, Jas Hujan Ponco Praktis Namun Beresiko Sebabkan Celaka




MADIUN – Januari hingga Februari diprediksi sebagai puncak musim penghujan. Karenanya, masyarakat diimbau waspada dan melaksanakan langkah-langkah antisipasi. Termasuk, menyediakan jas hujan selama berkendara, khususnya bagi pengendara sepeda motor.

Salah satu jas hujan yang populer di masyarakat adalah model ponco. Selain praktis, model ini bisa menampung lebih dari satu pengendara motor. Meski begitu, tingkat resiko kecelakaan juga cukup tinggi akibat jas hujan model ponco.

Sebagaimana disampaikan oleh Kasubditjemen Opsrek Ditkamsel Korlantas Polri Kombes Pol Indra Jafar dalam Kompas.com, penggunaan jas hujan ponco tidak disarankan karena mengancam keselamatan jiwa pengendara motor.

‘’Korlantas Polri mencatat, telah terjadi beberapa kasus kecelakaan yang menyebabkan kematian akibat jas hujan ponco,’’ ujarnya.

Adapun sejumlah resiko saat menggunakan jas hujan ponco, antara lain :

1. Rawan tersangkut
Model jas hujan ponco yang lebar dapat dengan mudah tersangkut di roda motor maupun gear. Hal ini bisa menyebabkan pemotor terjerat dan terjatuh jika tidak hati-hati

2. Mengganggu keseimbangan

Jas hujan ponco memiliki sayap lebar seperti kelelawar yang akan dengan mudah tertiup angin. Ketika terpaan angin di sisi kanan dan kiri tidak seimbang, maka dapat menyebabkan keseimbangan pengendara terganggu.

3. Membahayakan pengendara lain

Bentuknya yang lebar membuat jas hujan ponco seringkali menutupi lampu kendaraan. Akibatnya, pengendara lain susah mengidentifikasi arah laju kendaraan pengguna jas hujan ponco.

4. Tidak melindungi diri dari air hujan secara optimal

Meski bentuknya lebar di bagian atas, namun jas hujan ponco tidak benar-benar melindungi penggunanya. Bahkan, seringkali area pinggang ke bawah tetap basah terkena percikan air dari jalanan. (WS Hendro/irs/madiuntoday)