Ragam Inovasi UMKM / IKM Raup Berkah Di Bulan Ramadan (2)




Kreasi Diena Ayu Rina Ciptakan Cookies Bagea Pecel Punya Madiun, Cocok Buat Oleh-oleh Saat Lebaran

MADIUN – Pecel Madiun identik dengan sambal kacang pedas beraroma jeruk purut yang khas. Namun, ditangan Diena Ayu Rina, makanan khas Kota Pendekar itu diubah menjadi sesuatu yang unik. Yakni, cookies bagea pecel.

‘’Pecel itu identik dengan Kota Madiun. Kenapa tidak dikreasikan menjadi sesuatu yang lain untuk menambah variasi,’’ ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jalan Mandalasari, Kelurahan Rejomulyo, Rabu (27/3).

Karena itulah, Diena mencoba berkreasi. Kacang yang telah disangrai dicampurkan dengan cabai kering giling, parutan kulit jeruk purut, tepung tapioka, dan telur. Kemudian, adonan tersebut dioven hingga matang.

Eksperimen ini telah dimulainya sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Untuk mengisi kesibukan di rumah, Diena pun mencoba membuat cookies pecel. Awalnya untuk dikonsumsi pribadi. ‘’Saya baru berani pasarkan pada awal November 2021,’’ ungkapnya.

Bagea sendiri merupakan makanan khas Indonesia Timur. Saat ini, ada banyak kreasi rasa bagea. Namun, belum ada yang menggunakan pecel. Karenanya, Diena berusaha mengawali.

Selain itu, pembuatan bagea pecel juga tidak menggunakan tepung terigu alias gluten free. Sehingga, menimimalisasi penggunaan terigu. Semangat ini pula yang ingin ditularkan oleh Diena kepada pelaku usaha lainnya agar berkreasi dengan bahan selain terigu.

‘’Selain mengandung gluten, tepung terigu juga berasal dari gandum, tanaman yang sulit tumbuh di Indonesia. Sehingga, kita harus impor. Maka, kenapa tidak kita berkreasi dengan produk pangan lokal saja,’’ imbuh Ketua Citra Tangguh Harapan Korda Matraman (Madiun, Ngawi, Magetan) ini.

Saat ini, bagea pecel buatan Diena telah memasuki pasar seputar Madiun, Malang, dan Bogor. Harganya pun cukup terjangkau. Yakni, Rp 10 ribu untuk kemasan paper bag 100 gram dan Rp 23 ribu untuk kemasan toples 200 gram.

Untuk meningkatkan penjualan selama menjelang Lebaran, Diena juga membuat hampers bagea pecel yang dipadu dengan camilan lain buatannya. Dirinya pun berharap, kreasinya tidak hanya bisa diterima masyarakat. Tapi juga memberikan inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk lebih kreatif mengembangkan usaha. Khususnya, pecel yang tidak hanya bisa dijadikan sambal saja. Tapi juga produk olahan lainnya yang tentunya menggugah selera.

“Harapannya paling tidak cookies Pecel ini menjadi bagian dari Madiun juga ya karena diversifikasi dari sambal pecel itu tadi, sehingga bisa menjadi terobosan atau opsi camilan,” tandasnya. (Rams/irs/madiuntoday)