Gelar Audiensi Bersama PHDI, Wali Kota Bahas Keberagaman dan Toleransi Antar Umat Beragama di Kota Pendekar




MADIUN - Masyarakat Kota Madiun merupakan masyarakat yang memiliki prinsip toleransi beragama yang baik. Hal tersebut bukan hanya terjadi di masa kini. Jauh sebelum itu, toleransi sudah terbentuk sejak era nenek moyang.

Masyarakat bisa hidup berdampingan biarpun berbeda kepercayaan. Buktinya masih ada hingga saat ini. Kota Madiun, memiliki banyak tempat ibadah beberapa agama yang masih terjaga hingga kini. Kalau tidak memiliki toleransi yang tinggi, mungkin tempat-tempat ibadah itu hanya tinggal kenangan. Toleransi itu harus terus kita jaga sebagai generasi penerus bangsa.

Hal di atas seperti yang disampaikan Wali Kota Madiun, Dr.Maidi saat menggelar audiensi bersama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (disingkat PHDI) Kota Madiun. Yakni, majelis organisasi umat Hindu Indonesia yang mengurusi kepentingan keagamaan maupun sosial.

Dalam kesempatan tersebut berbagai pembahasan mengemuka, utamanya terkait toleransi antar umat beragama di Kota Madiun dan pembangunan kota.

“Tadi juga dibahas umat Hindu yang ada di Kota jumlahnya cukup banyak. Mereka ingin mendirikan tempat ibadah. Ya kita wadahi, kita carikan tempatnya,” ungkap wali kota.

Langkah pemkot, lanjutnya, akan memberikan apa yang diperlukan umat. Akan ada kajian dan pengecekan lebih lanjut terkait lokasi mana yang bisa digunakan untuk ibadah dengan nyaman dan aman.

“Prinsipnya semua kita wadahi. Kalau beribadah sesuai dengan tempat yang diinginkan dan nyaman maka akan bagus,” pungkasnya.
(Rams/kus/diskominfo)