Optimalisasi Pembangunan Jembatan Patihan-Sogaten, Pemkot Madiun Bersama PPS Kejari Pantau Langsung Pekerjaan Pabrik Jembatan




BEKASI – Pembangunan jembatan gantung penghubung antara Kelurahan Patihan dan Sogaten menjadi proyek stategis yang menjadi perhatian Pemkot Madiun. Karenanya, pemkot terus berupaya memantau perkembangan proyek agar hasilnya maksimal.

Untuk itulah, jajaran Pemkot Madiun yang terdiri dari tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Inspektorat bersama tim Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun mengecek secara langsung pekerjaan fabrikasi jembatan di salah satu pabrik yang ada di Kabupaten Bekasi.

Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa progres pekerjaan fabrikasi jembatan berjalan on the track. Atau, sesuai jadwal.

‘’Pengecekan langsung ini untuk kami bisa mengetahui apa yang menjadi kendala dan apa penyebabnya. Kami juga memastikan pekerjaan, khususnya fabrikasi, bisa segera selesai dan dikirim ke Kota Madiun,’’ ujar Kasubsi Ekonomi Keuangan dan PPS Kejari Kota Madiun Asep Maulana, Rabu (18/9).

Menurut Asep, material dan komponen fabrikasi sudah siap untuk dikerjakan. Sehingga, pembangunan jembatan dapat segera dilaksanakan.

‘’Pihak vendor atau pabrik menyanggupi untuk menyelesaikan pekerjaan pada 14 Oktober,’’ imbuhnya.

Sementara itu, Kabid Bina Marga DPUPR Kota Madiun Agus Tri Sukamto menjelaskan bahwa kunjungan langsung ke pabrik jembatan dilakukan untuk memastikan ketersediaan dan kesesuaian material. Serta, komponen pendukung lainnya yang sudah dipesan. Selain itu, juga memastikan lagi jadwal pengiriman fabrikasi jembatan agar dapat disesuaikan dengan pekerjaan yang ada di lokasi jembatan. Rencananya, awal Oktober fabrikasi dapat dikirim secara bertahap.

‘’Kami memastikan jadwal pengiriman fabrikasi supaya matching dengan pekerjaan di lapangan. Jadwal pengiriman sesuai saran dari konsultan pengawas,’’ jelasnya.

Agus pun mengatakan, jembatan gantung akan dibangun sepanjang 120 meter. Itu terdiri dari dua beton pendekat masing-masing sepanjang 20 meter dan jembatan sepanjang 80 meter. Kemudian, lebar jembatan sekitar 1,8 meter dengan beban maksimal 5 ton. Dengan total kontrak proyek sebesar Rp 9,6 miliar.

‘’Sesuai SPMK (surat perintah mulai kerja) 150 hari pekerjaan. Mulai 16 Juli hingga 13 Desember," tuturnya.

Di sisi lain, Rio Wing Dinaryhadi, selaku kontraktor optimis bahwa pekerjaan fabrikasi hingga total pekerjaan jembatan bisa selesai tepat waktu. Sebab, beberapa komponen jembatan sudah selesai diproduksi dan siap kirim bertahap sesuai kebutuhan yang ada di lokasi.

‘’Kami intens komunikasi dengan pihak fabrikasi untuk memantau progres pekerjaan. Kami optimis pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan bisa segera dinikmati masyarakat,’’ tandasnya. (Ws Hendro/irs/madiuntoday)