Anggaran Dipangkas Pusat, Wali Kota Pastikan Tak Pengaruhi Program ke Masyarakat
MADIUN – Efisiensi anggaran tengah digencarkan pemerintah pusat. Alhasil, dana transfer ke daerah pun kena imbasnya. Itu mengemuka dari pembahasan anggaran 2026 yang tengah digodok. Naga-naganya, transfer pusat untuk Kota Madiun bakal terpangkas sekitar Rp 183 miliar.
Hal itu tentu berdampak pada jalannya pemerintahan di daerah. Namun, Wali Kota Madiun Dr. Maidi memastikan tidak ada program ke masyarakat yang terpangkas. Khususnya program yang berkaitan dengan peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM).
‘’Pembangunan dan program yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi tetap berjalan,’’ tegas wali kota.
Artinya, program terkait pendidikan, kesehatan, dan ekonomi akan terus ada. Seperti diketahui, Pemerintah Kota Madiun memiliki program Bantuan Beasiswa Mahasiswa (BBM) yang sudah berjalan sejak 2019 silam. Saat ini ada 1.000 mahasiswa yang mendapatkan manfaat itu. Ratusan lainnya sudah lulus. Program tersebut dipastikan tetap ada ke depan.
‘’Termasuk penanganan stunting dan lainnya di bidang kesehatan akan tetap berjalan,’’ ungkap wali kota.
Begitu juga program-program terkait ekonomi yang juga dipastikan tetap berjalan. Mulai program sosial hingga fisik. Di bidang sosial seperti program jaminan kecelakaan kerja dan kematian, bantuan langsung tunai daerah (BLTD), santunan kematian, dan bantuan-bantuan lainnya tetap bakal ada. Begitu juga untuk pembangunan fisik. Wali kota menyebut pembangunan fisik yang bermuara pada peningkatan ekonomi juga terus berjalan. Seperti wisata buatan yang akan terus dimunculkan. Hal itu penting untuk menarik wisatawan. Hadirnya wisatawan tentu akan meningkatkan transaksi yang pada akhirnya menumbuhkan ekonomi.
‘’Biarpun dana turun, program ke masyarakat tetap berjalan, ekonomi tetap bertumbuh dan IPM kita tetap meningkat,’’ pungkasnya sembari menyebut sudah menyiapkan sembilan jurus untuk menangani efisiensi tersebut. (ws hendro/agi/madiuntoday)