Di Sudut Gereja Santo Cornelius, Natal Bercerita dengan Kesederhanaan
MADIUN - Di sudut Gereja Santo Cornelius, kisah kelahiran Yesus tak disampaikan dengan gemerlap, melainkan lewat diorama miniatur 3D yang hening dan menyentuh. Dalam diamnya, miniatur ini mengajak setiap mata yang memandang untuk kembali pada makna Natal yang paling awal: cinta yang lahir dari kesederhanaan.
Goa Natal ini dirangkai dari bahan-bahan daur ulang kertas semen, kayu dan barang bekas bangunan, jerami, bambu, hingga pucuk pohon cemara yang diolah menjadi pohon Natal. Selama tiga hari, tujuh tangan bekerja bersama, mengecat, menyusun, dan memberi sentuhan akhir, menghadirkan tema keluarga dan kesahajaan dalam setiap detailnya.
Setiap tahun, kisah ini selalu diceritakan dengan rupa berbeda. Tahun ini, kandang sederhana dipilih, merujuk pada cerita kelahiran Yesus, di mana pada masanya, kandang kerap berada di dalam goa. Di sudut kecil gereja ini, kesederhanaan kembali berbicara lirih bahwa dari tempat paling sunyi, lahir harapan bagi dunia.
(Dspp/kus/madiuntoday)