Wali Kota Tiadakan Pesta Kembang Api, Tekankan Empati Untuk Korban Sumatera dan Aceh



MADIUN – Perayaan Tahun Baru 2026 bakal sedikit berbeda di Kota Madiun. Wali Kota Madiun Dr. Maidi mengajak seluruh masyarakat menyambut moment pergantian tahun dengan mengedepankan empati dan peduli lingkungan. Dalam acara pergantian tahun nanti, Pemerintah Kota Madiun akan menggelar doa bersama dan juga penggalangan donasi. Itu dilakukan sebagai wujud solidaritas bagi saudara-saudara di Sumatra dan Aceh yang tengah terdampak bencana.


Ajakan tersebut disampaikan Wali Kota saat melakukan pengecekan langsung ke sejumlah gereja saat perayaan Natal dan Tahun Baru, Kamis (25/13) malam. Dalam kesempatan itu, Wali Kota mengimbau seluruh jemaat dan masyarakat Kota Madiun untuk bersama-sama mendoakan para korban bencana sebagai wujud solidaritas kemanusiaan.


“Yang jelas, kita minta seluruh masyarakat ikut mendoakan saudara-saudara kita di Sumatra yang saat ini sedang berduka,” ujarnya.


Sebagai bentuk penghormatan kepada para korban bencana, Pemerintah Kota Madiun memutuskan untuk tidak menyalakan kembang api pada malam pergantian Tahun Baru. Meski demikian, wali kota memastikan perayaan Tahun Baru tetap berlangsung meriah, aman, dan tertib.


“Mohon maaf, nanti kita tidak menyalakan kembang api karena kita menghormati saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Sumatera. Namun, kemeriahan tetap kita hadirkan di Kota Madiun,” jelasnya.


Dr. Maidi menambahkan, perayaan Tahun Baru akan tetap dipusatkan di kawasan Alun-Alun Kota Madiun dan Pahlawan Street Center (PSC). Berbagai hiburan telah disiapkan untuk masyarakat. Salah satunya pertunjukan video mapping yang diharapkan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.


“Nanti juga akan ada doa dan penggalangan dana. Ini bentuk kepedulian kita bersama kepada saudara-saudara kita di Sumatra,” ungkapnya.


Di sela kegiatan pengecekan, Wali Kota Madiun juga menaruh perhatian pada persoalan kebersihan dan pengelolaan sampah. Meningkatnya kunjungan masyarakat ke Kota Madiun seiring pertumbuhan ekonomi dinilai membawa dampak positif. Namun sekaligus menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan lingkungan.


“Pertumbuhan ekonomi kita naik, pengunjung ke Kota Madiun juga semakin banyak. Di sisi lain, kita masih punya persoalan sampah. Saya mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Kita bersiap menuju Kota Madiun tahun 2027 sebagai kota zero sampah,” tambahnya.


Dengan semangat kebersamaan, empati, dan kepedulian lingkungan, perayaan pergantian tahun nanti dapat berlangsung aman, bermakna, serta memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.


(dspp/rat/agi/madiuntoday)