Terima Kunker Pimpinan Balai Besar Penjaminan Mutu Kemdikbudristek, Wali Kota Paparkan Kesiapan Kota MadiuN Terapkan Kurikulum Merdeka



MADIUN – Memasuki tahun ajaran 2022/2023, pemerintah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai patokan kegiatan belajar mengajar. Sebagai kurikulum baru, maka pemerintah pusat memberikan perhatian ke daerah-daerah agar implementasinya berjalan sesuai prosedur.
Hal inipun seperti tampak pada kunjungan kerja yang dilakukan oleh tim Balai Besar Penjaminan Mutu Kemdikbudristek di Kota Madiun, Jumat (5/8). Pertemuan bersama Wali Kota Madiun Maidi dilakukan di Gedung GCIO, Diskominfo Kota Madiun.
Dalam sambutannya, wali kota memaparkan program dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot Madiun dalam mendukung Kurikulum Merdeka. Bahkan, sejumlah program dan kegiatan tersebut sudah diberlakukan sebelum Kurikulum Merdeka diterapkan di sekolah.
‘’Merdeka belajar di Kota Madiun sudah kita implementasikan. Anggaran kita cukupi semuanya. Insya Allah, kota ini mengawali. Sehingga, program ke depan Kota Madiun sudah melebihi dari itu,’’ tuturnya.
Adapun salah satu contoh pemenuhan fasilitas Kurikulum Merdeka oleh Pemkot Madiun adalah dengan menyediakan laptop gratis bagi siswa. Selain itu, juga beasiswa bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai jenjang pendidikan.
Tak hanya itu, penyelenggaraan acara Pemkot Madiun selalu melibatkan siswa dengan beragam keahlian. Misalnya, lomba da’i, kesenian, olahraga, dan lain sebagainya untuk mendukung pengembangan keterampilan siswa.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif Dan Elektronika Malang, I Gusti Made Ardana sebagai pimpinan rombongan kunker mengapresiasi berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Kota Madiun.
‘’Apa yang dipaparkan oleh Pak Wali Kota itu sebenarnya adalah esensi dari Kurikulum Merdeka. Beliau bukan hanya paham, tapi sudah mengimplementasikan bahkan sudah berhasil,’’ ujarnya.
Made pun mencontohkan pendidikan inklusif di Kota Madiun yang tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam rangka mencerdaskan anak didik. Juga, pendidikan pencak silat untuk tumbuh kembang anak.
Meski begitu, Made tetap memberikan evaluasi terhadap penerapan Kurikulum Merdeka di Kota Madiun agar semakin optimal. Yakni, dengan menguatkan platform Merdeka Mengajar, sebuah aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh guru sebagai sarana belajar.
‘’Harapannya, guru bisa belajar langsung dari sumbernya. Sehingga, dari sisi implementasi dan penilaian di aplikasi bisa sejalan,’’ tandasnya. (Dhevit/irs/diskominfo)