Tinjau Gerakan Pangan Murah, Wali Kota: Ini Upaya Tekan Inflasi




MADIUN - Gerakan pangan murah yang diinisiasi Pemkot Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sudah berjalan dua hari. Masyarakat cukup antusias dalam memburu komoditas pangan dengan harga di bawah pasar tersebut.

“Hari ini Kota Madiun Insyaallah inflasi di bawah nasional dan di bawah Jatim. Untuk menjaga itu kita ada gerakan pangan murah artinya jangan sampai telur naik jadi Rp 30 ribu kita rem Rp 26 - 27 ribu. Semua kita rem,” kata wali kota saat meninjau gerakan pangan murah di Pahlawan Business Center (PBC), Selasa (27/6).

Pengereman sejumlah harga komoditas, lanjut wali kota, dilakukan untuk mempertahankan inflasi. “Jadi bagaimana caranya agar pasar tetap ramai, harga tidak melambung tinggi, pertumbuhan ekonomi tetap bagus,”ungkapnya.

Di kesempatan tersebut, wali kota juga sekaligus membuka warung kejujuran. Masyarakat yang datang mengantri lalu membayar dan mengambil sendiri beras yang dibeli.

“Kita disini juga buat warung kejujuran masyarakat bayar sendiri, ambil beras sendiri. Ternyata 2-3 ton habis. Saya lihat uang dan stok sama hebat berarti jujur semua,” ucapnya.

Untuk diketahui, Gerakan pangan murah merupakan gerakan nasional yang digelar selama dua hari, mulai Senin(26/6) hingga Selasa (27/6). Di sini, masyarakat dapat membeli beragam bahan pokok dengan harga yang lebih murah dari pasaran.

Adapun sejumlah komoditas yang dijual meliputi beras (berbagai jenis), minyak goreng, gula pasir, aneka jenis cabai, telur ayam ras, hingga bawang putih dan bawang merah.
Seluruh bahan pokok yang dijual berkualitas tapi tetap terjangkau.
(Rams/kus/diskominfo)