Prosesi Manggulan Awali Rangkaian Nikah Massal Madioen Mantu 2023




MADIUN – Rangkaian prosesi Nikah Massal Madioen 2023 dimulai. Prosesi diawali dengan acara Manggulan yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, Jumat (7/7) malam. Kegiatan Manggulan Nikah Massal Madioen 2023 rangkaian peringatan Hari Jadi ke-105 Kota Madiun ini berlangsung khidmat dengan diikuti Wali Kota Maidi dan dihadiri sejumlah pejabat Pemerintah Kota Madiun.

Dalam prosesi Manggulan tersebut tidak hanya doa bersama mengharap kelancaran acara nikah massal. Namun, juga mengemuka gelaran tebus kembar mayang dan tedak ripih. Kembar mayang atau yang juga disebut dengan istilah gagar mayang adalah suatu rangkaian bunga yang dibuat dari tunas pisang, janur, mayang, dan daun beringin. Keempat unsur ini masing-masing mempunyai makna sendiri-sendiri. Pohon pisang dan pohon kelapa misalnya, baik batang, daun, akar maupun buah dari kedua jenis pohon ini dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia.

Dengan demikian kedua pohon tersebut melambangkan agar nantinya kedua mempelai dapat menjadi suami-istri yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakatnya. Barang-barang lainnya, yaitu mayang dan daun beringin biasanya dipilih yang masih muda yang keduanya melambangkan bahwa kedua pengantin masih muda dan belum berpengalaman dalam berumah tangga. Dalam arak-arakan pengantin laki-laki biasanya ada orang yang diberi tugas membawa barang-barang yang ditempatkan dalam suatu wadah, yang dibawa dengan cara disangga.

‘’Ini kan prosesi adat Jawa untuk pernikahan. Tentu harus kita jalani. Ini juga sekaligus untuk melestarikan budaya,’’ kata wali kota.

Bahkan, Wali Kota Maidi juga menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk mengenalkan sejumlah adat pernikahan tersebut kepada pelajar. Khususnya, pembelajaran Bahasa jawa seperti yang dipakai pranoto acoro di pernikahan. Menurut Wali Kota Maidi tidak banyak masyarakat yang bisa menguasai semua jenis Bahasa Jawa dengan bagus. Karenanya, hal itu butuh diberikan pembelajaran kepada peserta didik.

‘’Orang yang bisa berbahasa Jawa seperti yang digunakan dalam prosesi pernikahan ini kan sudah langka. Harus ada regenerasi. Anak-anak harus kita kenalkan harus kita ajarkan,’’ ungkapnya.

Rangkaian Nikah Massal Madioen Mantu berlanjut dengan prosesi ijab qobul dan temu manten yang berlangsung, Sabtu (8/7). Prosesi ijab qobul berlangsung di Pahlawan Religi Center. Sedang, prosesi temu manten berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Madiun. Nikah massal kali ini diikuti sebanyak 18 pasangan. (dspp/agi/diskominfo)