Hadiri Pagelaran Wayang Kulit HUT 101 PSHT, Wali Kota: Pencak Silat Simpan Potensi Seni, Budaya, dan Ekonomi




MADIUN – Persaudaraan Setia Hate Terate (PSHT) menapaki usia 101 tahun. Berbagai kegiatan pun digelar merayakan HUT salah satu perguruan pencak silat di Kota Madiun tersebut. Salah satunya, pagelaran wayang kulit yang berlangsung di Graha Krida Budaya Padepokan PSHT Pusat Madiun, Sabtu (9/9). Kegiatan budaya yang sekaligus tasyakuran warga baru tersebut dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat. Tak terkecuali Mantan Gubernur Jawa Timur Pakde Karwo dan juga Wali Kota Madiun, Maidi. Sejumlah tokoh dan pejabat juga berkeliling menyapa pedagang yang turut meramaikan gelaran wayang kulit.

‘’Ini bagus sekali ya. Dari kegiatan satu perguruan pencak silat saja, coba lihat berapa besar uang yang berputar. Banyak pengunjung datang yang tentu menjadi berkah bagi pedagang,’’ kata wali kota.

Pencak silat, lanjut wali kota, memang menyimpan potensi besar. Bukan hanya potensi seni-budaya, tetapi juga potensi ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun memang cukup bagus saat ini. Bahkan tertinggi di Jawa Timur. Hal itu tak terlepas dari peran organisasi termasuk perguruan pencak silat dengan berbagai event-nya. Wali kota menyebut event-event pencak silat pastinya bisa menjadi magnet yang mendatangkan banyak wisatawan ke Kota Pendekar. Ujungnya, mendongkrak perekonomian.

‘’Kegiatan positif seperti ini perlu untuk kita tingkatkan. Ini bukan hanya memberikan manfaat bagi anggota di dalam suatu organisasi atau perguruan, tetapi juga memberikan manfaat bagi orang lain,’’ jelasnya.

Wali Kota Maidi tak lupa mengucapkan selamat kepada keluarga besar PSHT yang sudah berusia 101 tahun. Usia yang sudah tidak lagi muda. Usia keemasan yang semakin matang dalam segala hal. Kendati begitu, wali kota berharap usia yang tua tetap dibarengi penampilan yang muda. Artinya, PSHT juga harus mengikuti perkembangan yang ada.

‘’Selamat kepada PSHT yang menapaki usia 101 dan selamat juga kepada warga baru yang telah disahkan,’’ ujar wali kota.

Wali kota tak lupa mengajak seluruh warga PSHT untuk menjaga masa keemasan perguruan. Salah satunya dengan menjaga keamanan dan ketertiban serta terus berkontribusi kepada masyarakat, lingkungan, daerah, negara, dan juga dunia. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu juga berharap warga PSHT dapat menjaga nilai-nilai luhur yang diajarkan perguruan dan selalu mengamalkan dimanapun berada.

‘’Ini kota kita, tempat kita menjalani kehidupan. Mari kita jaga dari hal-hal yang tidak memberikan kemanfaatan yang baik,’’ pungkasnya.

Pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Cahyo Kuntadi tersebut tampak gayeng. Apalagi ditambah dengan penampilan Jo Klithik Jo Kluthuk dan Abah Kirun. Tak heran, penampilan mereka kerap mengocok perut undangan. Selain itu, tentu saja mengemuka sejumlah penampilan seni pencak silat dari warga PSHT. (ney/agi/diskominfo).