Ikuti Pengajian Ahad Wage SKIMA, Wali Kota Sampaikan Program Pendidikan Pemerintah Kota




MADUN – Kegiatan religi di sekolah wajib terus ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, kegiatan religi sekaligus sebagai bentuk pembelajaran karakter. Seperti kegiatan pengajian rutin ahad wage di SMKN 3 Madiun ini. Kegiatan rutin tersebut tersaji berbeda lantaran dihadiri Wali Kota Madiun, Maidi. Tak hanya mengisi pengajian, orang nomor satu di Kota Pendekar itu juga menyalurkan santunan kepada anak yatim piatu.

Wali Kota Maidi menyampaikan pelajar sebagai generasi penerus bangsa wajib dibekalai dengan berbagai ilmu pengetahuan. Bukan hanya ilmu akademik tetapi juga karakter. Pembelajaran karakter salah satunya bisa diberikan melalui kegiatan religi. Karenanya, wali kota mengapresiasi kegiatan rutin yang berjalan di SKIMA (sebutan SMKN 3 Madiun). Apalagi, kegiatan sudah berjalan setahun terakhir.

‘’Ini bagus sekali. Dengan kegiatan seperti bisa sekaligus menjadi pembelajaran karakter bagi anak-anak,’’ kata wali kota, Minggu (10/9) pagi.

Wali kota menambahkan pembangunan fisik di Kota Madiun memang sudah cukup pesat. Hal itu, wajib dibarengi dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan SDM tersebut ada di dunia pendidikan. Karenanya, dunia pendidikan di Kota Madiun juga diberikan perhatian tersendiri oleh Wali Kota Maidi.

Berbagai perhatian diberikan. Mulai dari fasilitas hingga bantuan beasiswa. Seperti diketahui, Pemerintah Kota Madiun menggelontorkan nyaris Rp 100 miliar untuk pengadaan laptop bagi pelajar dan guru. Totalnya mencapai 14 ribu unit lebih laptop. Selain itu, pemerintah juga menyediakan layanan internet gratis melalui WiFi. Hingga saat ini, sudah lebih dari 2.000 titik WiFi yang tersebar di seluruh kota hingga tingkat RT. Pun, untuk peserta didik baru juga diberikan bantuan seragam beserta ongkos jahit.

‘’Untuk yang SMK, kalau setelah lulus mau kuliah, ada bantuan beasiswa. Saat ini sudah ada 1.000 beasiswa,’’ ujarnya.

Mahasiswa yang mendapatkan bantuan beasiswa ini akan menerima bantuan Rp 6 juta setahun untuk mereka yang berkuliah di dalam Kota Madiun. Sementara yang berkuliah di luar Kota Madiun mendapatkan Rp 9 juta setahun. Khusus mereka yang kuliah di luar kota wajib universitas negeri. Pencairan bantuan dilakukan dua kali setahun. Artinya, setiap semester. Penerima bantuan akan terus mendapatkan bantuan sampai wisuda. Namun, program bisa diputus jika mahasiswa penerima tidak memenuhi standar nilai dan waktu yang ditetapkan.

‘’Ada banyak bantuan dari pemerintah. Silahkan ini dimanfaatkan. Pelajar jangan sampai menjadi korban perubahan. Harus dapat mengikuti perubahan dan bisa ikut merubah,’’ pungkasnya. (dspp/agi/madiuntoday)