Lawatan Hari Kedua, Wali Kota Dampingi Delegasi Kenya-Bangladesh di RSUD Kota Madiun




MADIUN – Lawatan delegasi Kenya dan Bangladesh di Kota Madiun berlanjut, Selasa (19/9). Di hari kedua tersebut, belasan delegasi dari kedua negara mengunjungi RSUD Kota Madiun. di rumah sakit plat merah tersebut rombongan melihat langsung bagaimana pola pelayanan rumah sakit hingga berhasil memaksimalkan program Keluarga Berencana (KB).

‘’Hari ini agendanya di rumah sakit. Kenapa di sini, karena di sini penanganan persalinannya cukup bagus dan capaian pemasangan KB paska persalinan juga tinggi,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi.

Wali Kota Maidi memang mengantarkan rombongan ke rumah sakit. Bahkan, orang nomor satu di Kota Pendekar itu juga mengantar ke sejumlah ruang di rumah sakit yang akan dikunjungi. Wali kota menyebut kunjungan ke rumah sakit perlu untuk memaksimalkan pelatihan peningkatan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi tersebut.

‘’Di sini semuanya cukup bagus. Karenanya, hari ini semua fokus di sini. Nanti akan dipimpin pak direktur rumah sakit untuk menjelaskan program-program di sini,’’ imbuh wali kota.


Tak hanya soal KB dan kesehatan reproduksi, wali kota dan delegasi juga membagikan roti kepada pasien dan keluarga pasien rawat jalan. Paket roti dan susu tersebut setidaknya bisa menemani waktu pengobatan. Wali kota menyebut kesan rumah sakit yang menyeramkan harus dihilangkan. Sebaliknya, rumah sakit merupakan tempat yang menyenangkan.

‘’Image-nya kalau ke rumah sakit itu sudah memiliki masalah kesehatan yang berat. Ini bisa menganggu secara psikis pasien. Kalau berlarut tidak bisa memperparah penyakit. Makanya, kita coba ada roti, tadi di taman juga ada bakar sate biar rumah sakit ini tidak bau obat tetapi bau masakan yang enak,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Madiun, dokter Muhammad Nur menyebut capaian KB paska persalinan di RSUD Kota Madiun mencapai 87 persen. Artinya, mayoritas pasien yang melahirkan di Rumah Sakit Sogaten tersebut langsung memasang KB. Pihaknya memang memiliki sejumlah upaya. Seperti Duta KB, pendampingan ulama melalui tausiyah, dan lain sebagainya.

‘’Karena yang diinginkan soal KB dan kesehatan reproduksi, jadi kami antarkan ke ruang-ruang pelayanan terkait. Mulai kamar bersalin, ruang anak, UGD, dan lain sebagainya,’’ ujarnya.

Langkah wali kota tersebut meninggalkan kesan tersendiri untuk delegasi. Dalam sambutannya, Ketua Delegasi Kenya, Muhamed Syeikh, menyebut sosok pemimpin memberikan pengaruh besar dalam keberhasilan suatu instansi. Hal itu bisa dilihatnya di Kota Madiun. Dia menyebut banyak menemukan hal baru di Kota Madiun. Bukan hanya masalah KB dan kesehatan reproduksi tetapi juga hal lain seperti tata kelola pemerintah, manajemen rumah sakit, dan lain sebagainya.

‘’Awalnya kami memang ingin belajar soal KB dan kesehatan reproduksi, tetapi setelah datang kemari, ada banyak hal yang kami pelajari. Termasuk bagaimana pentingnya sosok pemimpin. Ini luar biasa,’’ ujarnya.

Seperti diberitakan, 11 delegasi Kenya dan tiga delegasi Bangladesh hadir di Kota Madiun untuk pelatihan. Mereka telah tiba di Kota Pendekar, Minggu (17/9) lalu. Hadirnya belasan delegasi di Kota Madiun tersebut tak terlepas dari peran berbagai pihak. Mulai BKKBN dan Kementerian Luar Negeri melalui Kerja Sama Pembangunan Internasional (KSPI). Hubungan Indonesia dengan Kenya sudah berlangsung sejak 2006 silam dengan berbagai kegiatan kerja sama. Di antaaranya, capacity building, bidang energi, pertanian, perikanan. (ws hendro/agi/diskominfo)