Jajaki Pasar Internasional



Ruang Satu

 Tamu internasional kita sudah kembali ke negaranya. 14 delegasi dari dua negara, yakni, Republik Kenya dan Republik Rakyat Bangladesh sudah berpamitan. Tiga utusan dari Bangladesh sudah lebih dulu berpamitan, Rabu (20/9) lalu. Jumat (22/9) kemarin, giliran utusan dari Kenya yang berpamitan. Kota kita terbukti mampu menjadi tuan rumah yang baik. Itu bukan penilaian saya. Tapi itu penilaian dari tamu luar negeri kita. Setidaknya begitu yang disampaikan Ketua Delegasi Kenya bapak Muhamed Abdikadir Sheikh saat makan malam perpisahan di Balai Kota, Jumat malam itu. 

Alhamdulillah tamu kita puas. Saya tidak pernah menduga tamu kita bisa sebahagia itu. Hal itu tersirat dari senyuman di wajah para tamu kita. Dari apa yang disampaikan, para tamu kita terkesan dengan apa yang mereka dapatkan. Katanya, ada banyak kejutan dalam setiap kunjungan. Ada banyak hal di luar tema kunjungan yang bisa dibawa pulang. Bukan hanya tentang reproduksi kesehatan, KB paska persalinan, kesehatan ibu dan anak, dan urusan kesehatan lainnya. Namun, juga belajar tentang sistem di kota kita serta manusianya. 

Menurut beliau masyarakat kita masyarakat yang ramah. Hal itu sudah terlihat dari hari pertama kedatangan. Mereka terkesan dengan penyambutan kita. Termasuk dari para pelajar di sepanjang jalan. Penyambutan yang hangat itu terus berulang di berbagai lokasi kunjungan. Menurut beliau, kejutan yang dirasa semakin hari semakin luar biasa. Beliau menyebut warga Kenya dikenal ramah dan hangat. Tetapi masyarakat Kota Madiun juga tak kalah hebatnya. Ramah, hangat, dan santun. Menurut beliau ada satu hal yang paling membuat terkesan. Para petugas kita selalu menyampaikan permohonan maaf di setiap akhir kegiatan. Padahal, menurut mereka pelayanan yang diberikan sudah luar biasa. Itu katanya menjadi satu pelajaran berharga. 

Memang saya instruksikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu negara kita ini. Dimulai dari penyambutan, di tempat penginapan, hingga lokasi yang dikunjungi. Tamu kita memang mengunjungi banyak tempat dalam lima hari kunjungan kerja tersebut. Mulai RSUD Kota Madiun, Puskesmas Sukosari, Ngrowo Bening Edupark, Kampung KB Sejahtera Klegen, Galeri Dekranasda, dan lain sebagainya. Tempat-tempat itu sudah kita persiapkan benar. Petugas sudah saya beri arahan. Tujuannya satu, memberikan pelayanan yang terbaik untuk tamu kita.

Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat semua. Juga kepada seluruh ASN Pemerintah Kota Madiun dan semua pihak yang terlibat. Kita tidak hanya memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu kita. Tetapi sudah turut menjaga nama baik negara kita di mata negara lain. Terima kasih juga kepada delegasi atas kunjungan di Kota Madiun. Terima kasih sudah menjadi bagian dari sejarah kota ini. Kunjungan delegasi dari dua negara ini pastinya akan menjadi catatan penting dalan perjalanan kota kita tercinta ini. 

Negara luar sudah datang ke kota kita. Giliran yang dari kita harus juga menjelajah dunia. Sudah banyak orang Kota Madiun yang sukses di luar sana. Itu merupakan kebanggaan. Tetapi itu saja belum cukup. Saya ingin produk-produk unggulan kita juga menjelajah dunia. Khususnya, produk dari UMKM. Kita jajaki pasar internasional. Kesempatan itu ada di depan mata. Usia giat pamitan dengan delegasi Kenya tersebut, saya lanjut zoom meeting dengan pengusaha eksportir tanah air yang berada di luar negeri. Salah satunya, Fega Mangindaan yang berada di Washington DC, Amerika. Saya tidak sendiri. Sejumlah penggiat UMKM Kota Pendekar saya ajak pula mendengarkan langsung koordinasi secara virtual itu di GCIO Dinas Kominfo Kota Madiun.

Sengaja saya libatkan pelaku UMKM. Biar mereka mendengar langsung. Apa yang disiapkan dan bagaimana prosedurnya. Saya ingin UMKM kita naik kelas. Kalau ingin maju bermainlah ditempat yang besar. Kalau ingin berkembang, jangan hanya jadi pemain lokal. Usaha Maju Kita Mendua. Produk berkualitas bertemu dengan orang yang tepat. Saya optimis upaya ini akan berhasil. Apalagi, si pengusaha sudah punya cukup nama dalam urusan tersebut. Dia sering mengisi festival-festival besar di negeri Pamn Sam tersebut. Terdekat, ada event besar pada 4 November nanti. Katanya, ada sekitar 25 ribu orang yang datang ke festival. Nah, produk UMKM Kota Madiun saya targetkan bisa ikut berpartisipasi di event tersebut. 

Namun, tentu butuh upaya. Sebab, ini tidak mudah. Upaya kita yang lalu sempat gagal. Kita pernah mengirimkan sejumlah produk di Belanda tetapi barang dikembalikan semua. Karenanya, akan kita uji coba dulu. Jangan banyak-banyak. Mungkin sepuluh jenis produk UMKM dulu. Mungkin kita kirim sambel pecel, beras shirataki, brem, hingga rempah-rempah seperti kunyit, jahe, laos, dan lainnya. Sebab, menurut informasi rempah-rempah cukup dibutuhkan di sana. Kalau bisa lolos, kita kirim yang banyak. UMKM bukan hanya dipamerkan saat pameran. Tetapi sudah ada link dengan restoran dan rumah makan di sana. Jadi ada keberlanjutan setelahnya. Ini kesempatan besar. Akan kita upayakan agar produk UMKM Kota Madiun bisa masuk ke sana. 

Ini butuh peran serta para pelaku UMKM kita. Apapun itu, untuk go internasional tentu dibutuhkan produk yang berkualitas. Kalau itu barang, butuh pengemasan yang baik dan menarik. Kalau makanan dan minuman harus lolos uji kesehatan dan kelayakan juga. Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin. Yang punya produk jangan setengah-setengah. Juga harus total. Mengikuti semua yang dianjurkan. 

Kalau produk kita go internasional akan ada banyak keuntungan. Kita tahu, produk-produk ini dihargai lebih mahal di negara barat. Kalau di sini mungkin perlu laku sepuluh, di sana cukup laku satu, nilainya sudah sama. Tetapi sekali lagi, untuk menuju itu kualitas harus nomor satu. Inilah yang dimaksud dengan kita mendunia. Kota kita dikenal luas dari beragam bidang. Menjadi tujuan wisatawan dari berbagai negara juga produk-produknya menjelah ke berbagai belahan dunia. 


Penulis adalah Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd