Jalani Seminar Hasil TAPD di Surabaya, Wali Kota Maidi Kurang Dua Langkah Lagi Raih Gelar Doktor




SURABAYA – Wali Kota Madiun, Maidi semakin dekat dengan gelar doktoral. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu baru saja menjalani salah satu seminar Tugas Akhir Program Doktoral (TAPD) di Univertas Terbuka (UT) Surabaya, Minggu (8/10). Dengan diselesaikannya seminar tersebut, Wali Kota Maidi kurang dua langkah lagi meraih program doktoral.

‘’Insyaallah, kurang dua langkah lagi. Setelah ini, nanti seminar tertutup di Jakarta,’’ kata wali kota usai jalani seminar.

Namun diakui wali kota, mendapatkan gelar doktor tidaklah mudah. Selain dalam urusan menyusun disertasi, professor yang menguji juga cukup kritis. Hal itu terbukti dalam tiap kali gelaran seminar. Wali kota kerap dicerca berbagai pertanyaan dari professor penguji. Namun, hal itu tidak menurunkan semangat wali kota dalam meraih gelar doktornya. Sebaliknya, wali kota semakin tertantang untuk menyelesaikan.

‘’Kalau professor pengujinya banyak pertanyaan, berarti itu bagus. Ada perdebatan yang justru membuat disertasi saya benar-benar berkualitas nantinya,’’ jelas wali kota.

Mantan Sekda Kota Madiun tersebut memilih Program Doktor Administrasi Publik dengan penelitian terkait penerapan smart city di Kota Madiun. Menurut wali kota, disertasinya tersebut cukup langka. Tak heran, menarik perhatian para professor penguji. Diakuinya banyak kritikan dan masukan. Bahkan, tak jarang muncul revisian.

‘’Disertasi ini jarang ada. Tak heran muncul banyak pertanyaan. Tidak masalah, masukan dan pertanyaan itu akan membawa kebaikan kita ke depan. Artinya, disertasi saya dicintai. Ini bagus,’’ ungkapnya.

Wali Kota Maidi memang pekerja keras yang tidak pernah puas mengembangkan diri. Meski sudah kepala enam. Namun, semangatnya untuk mengenyam pendidikan tidak pernah pudar. Wali Kota Maidi masih bersemangat untuk menyelesaikan pendidikan program doktoralnya di tengah berbagai kesibukan memimpin Kota Pendekar.

‘’Pendidikan itu akarnya pahit, tetapi buahnya manis. Saat masih menjalani pendidikan memang banyak rintangan. Tetapi yakinlah bahwa suatu saat nanti ilmu yang didapat itu akan memberikan beragam manfaat, baik untuk diri sendiri dan orang lain,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/diskominfo)