Apel Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Wali Kota: Petugas Sampah Itu Pahlawan Lingkungan




MADIUN – Hari Peduli Sampah Nasional masih 21 Februari mendatang. Namun, perayaannya sudah terasa di Kota Madiun dari sekarang. Apel peringatan Hari Peduli Sampah Nasional digelar, Senin (12/2). Apel yang diikuti petugas penyapu jalan dan penarik gerobak sampah itu berlangsung khidmat di kawasan Wisata Sumber Umis timur. Apalagi, apel dipimpin Wali Kota Madiun, Dr. Maidi.

‘’Sebentar lagi hari peduli sampah nasional, hari ini kita gelar apel untuk menyambut itu. Mereka ini walaupun kecil tetapi memiliki peran besar dan sangat menentukan keberhasilan kota,’’ kata Wali Kota Dr. Maidi usai apel.

Tak heran, orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut memberikan apresiasinya. Setidaknya ada sebanyak 593 petugas penyapu jalan, penarik gerobak sampah, dan sejumlah tukang becak. Mereka diberikan Sembako, uang santunan, dan diajak makan bersama. Wali kota menyebut keberadaan mereka bisa disebut dengan pahlawan lingkungan.

‘’Kalau tidak ada mereka, bagaimana jadinya lingkungan tempat tinggal kita. Mereka itu tidak hina, Justru mereka itu pahlawan lingkungan,’’ tegasnya.

Wali kota juga menganalogikan petugas sampah seperti pentil ban. Kecil tetapi berdampak besar. Mobil tidak akan bisa berjalan baik jika pentil ban tersebut bermasalah. Karenanya, wali kota mengajak masyarakat untuk menghargai pekerjaan yang mereka lakukan. Apalagi, tidak semua orang mau mengurusi sampah.

‘’Mereka yang sudah mau bekerja dengan bergelut sampah seperti itu harus kita apresiasi. Makanya mumpung peringatan hari sampah ini mereka kita bahagiakan,’’ ujarnya.

Perhatian pemerintah cukup besar. Mereka juga mendapatkan pelatihan. Khususnya dalam pengolahan sampah. Wali kota memang menyilahkan petugas sampah untuk memilah sampah untuk diolah. Hasilnya bisa menjadi tambahan penghasilan petugas penarik gerobak sampah tersebut.

‘’Ada sampah yang satu jam jadi duit, ada yang berhari-hari baru jadi duit. Nah, yang satu jam jadi duit ini misalnya botol plastik, silahkan dipilah kemudian dijual ke pengepul. Sampah plastik tidak boleh sampai di TPA. TPA biar sampah yang sifatnya bisa diolah untuk kembali ke lingkungan. Misalnya yang organik dan jadi pupuk yang bisa dimanfaatkan masyarakat,’’ pungkasnya. (dspp/agi/diskominfo)