Melirik Perpustakaan Cerdas Arum Kelurahan Pangongangan Kota Madiun yang Pernah Dapat Penghargaan Tingkat Nasional




MADIUN – Keberadaan perpustakaan penting untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Tak heran, keberadaan perpustakaan juga mendapat perhatian tersendiri di Kota Madiun. Tidak hanya perpustakaan tingkat daerah tetapi juga perpustakaan di tingkat kelurahan. Seperti, perpustakaan Cerdas Arum Kelurahan Pangongangan ini. Keaktifan petugas dalam pelayanan dan mempromosikan keberadaan perpustakaan ternyata pernah berbuah penghargaan. Tak tanggung-tanggung penghargaan yang diraih merupakan tingkat nasional pada 2023 lalu.

‘’Alhamdulillah perpustakaan kita pernah meraih penghargaan dari Perpusnas RI pada 2023 lalu. Kita mendapat penghargaan sebagai perpustakaan kelurahan atau desa dengan inovasi promosi layanan terbaik,’’ kata Lurah Pangongangan, Eva Anjarika Rahmawati, Rabu (12/6).

Penghargaan itu diberikan pada 20 September 2023 lalu bersamaan dengan Peer Learning Meeting Nasional Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Eva menjelaskan, Perpustakaan Cerdas Arum ditunjuk Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk mewakili Kota Madiun pada saat penilaian tersebut. Hal itu bukan tanpa alasan. Perpustakaan Cerdas Arum dinilai paling siap kala itu. Perlu diketahui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah juga rutin melakukan pembinaan untuk perpustakaan di tiap kelurahan di Kota Pendekar.

‘’Jadi semua informasi terkait penilaian itu dari dinas (Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah). Seperti penilaian pada umumnya, ada penilaian secara administratif dan juga peninjauan lapang,’’ ungkapnya.

Eva menyebut Perpustakaan Cerdas Arum memang cukup aktif mempromosikan layanan perpustakaan. Padahal hanya memiliki tiga petugas yang terdiri dari satu koordinator dan dua anggota. Perpustakaan cukup aktif berkegiatan. Setiap kegiatan juga diarsipkan secara digital. Kegiatan yang menarik dibuat konten untuk media sosial sebagai promosi.

‘’Perpustakaan kami juga hampir selalu hadir dalam setiap kegiatan di kelurahan maupun di masyarakat. Jadi kita tidak hanya menunggu pembaca, tetapi juga mendekatkan buku kepada pembaca,’’ jelasnya.

Padahal, kegiatan perpustakaan di kelurahan minim anggaran atau bahkan tidak ada sama sekali. Berbeda dengan perpustakaan desa yang memang bisa didanai dari dana desa. Karenanya, capaian tersebut cukup membanggakan. Perpustakaan Cerdas Arum menjadi satu-satunya perpustakaan yang berbasis kelurahan. Sembilan perpustakaan lain yang juga mendapatkan penghargaan serupa berbasis desa. Di antaranya, Perpustakaan Desa Tellulimpoe Kabupaten Soppeng Sulawesi Selatan, Perpustakaan Desa Jangkang Kabupaten Bengkalis Riau, Perpustakaan Desa Karang Sidemen Kabupaten Lombok Tengah NTB, Perputakaan Desa Kedamin Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, dan lain sebagainya.

‘’Ada sepuluh perpustakaan yang mendapat penghargaan ini dan kita satu-satunya yang berbentuk kelurahan,’’ ungkapnya.

Tak hanya itu, Perpustakaan Cerdas Arum juga satu-satunya perpustakaan yang mendapatkan hadiah titik baca. Yakni, semacam monitor yang bisa digunakan untuk mencari dan membaca koleksi buku digital. Peraih penghargaan tersebut memang mendapatkan reward selain piagam dan piala penghargaan. Selain titik baca, Perpustakaan Cerdas Arum juga mendapatkan uang pembinaan Rp 6 juta, dua rak buku dan buku baru sebanyak 1.000 eksemplar. Hal itu tentu menambah koleksi buku di Perpustakaan Cerdas Arum.

‘’Prinsipnya ini kami ingin mendekatkan buku kepada masyarakat sebagai bentuk literasi kepada masyarakat,’’ pungkasnya. (rams/agi/madiuntoday)