Penghargaan Terbaik Lagi, Kota Madiun Raih Penghargaan TP2DD Tingkat Jawa Timur dengan Indeks Tertinggi
SURABAYA – Kota Madiun tidak hanya kerap meraih penghargaan. Namun, juga cukup sering menjadi yang terbaik. Setelah menjadi daerah terbaik penanganan stunting 2025 tingkat nasional, Kota Pendekar kini berhasil menjadi yang terbaik untuk urusan digitalisasi tingkat Jawa Timur.
Ya, Kota Madiun baru saja meraih penghargaan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota tingkat Provinsi Jawa Timur 2025. Menariknya, indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Semester I untuk Kota Madiun juga tertinggi. Kota Pendekar mendapatkan nilai indeks ETPD 99,75 poin. Piagam penghargaan diterima Wakil Wali Kota F Bagus Panuntun bersamaan dengan giat High Level Meeting TPID, TP2DD, dan TP2ED Provinsi Jawa Timur 2025 di Hotel Double Tree Surabaya, Selasa (25/11).
Wawali F Bagus Panuntun menyebut capaian itu tak terlepas dari kinerja baik khususya di bidang digitalisasi khususnya terkait keuangan di Kota Madiun. Bukan hanya di OPD tetapi juga di masyarakat. Seperti diketahui pembayaran secara non tunai sudah mengakar di Kota Pendekar. Bahkan, sudah menyentuh transaksi di tingkat bawah seperti di lapak-lapak UMKM kelurahan.
‘’Seperti diketahui, digitalisasi di kota kita memang baik. Hampir di semua pelayanan OPD sudah digitalisasi,’’ kata wawali.
Wawali mencontohkan mulai dari perizinan, urusan pendapatan, adminduk, dan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan sudah berbasis digitalisasi. Ini juga merambah ke masyarakat. Masyarakat di Kota Madiun sudah cukup melek digitalisasi. Termasuk untuk transaksi keuangan. Nyaris semua jual-beli sudah secara Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
‘’Kita tahu bahwa pedagang-pedagang kecil, seperti di lapak sudah memakai QRIS di Kota Madiun. Jadi bukan hanya di resto atau kafe saja,’’ jelasnya.
Wawali berharap apa yang sudah baik bisa terus ditingkatkan. Masyarakat harus terus didekatkan dengan layanan digitalisasi. Ini tidak hanya memperudah layanan. Tetapi juga lebih cepat, praktis, dan efisien.
‘’Harapannya tentu apa yang dicapai ini minimal dipertahankan dan ditingkatkan. Termasuk kekurangan nilai 0,25 itu, semoga bisa kita raih di 2026 mendatang,’’ pungkasnya.
(rams/agi/maduntoday)