Hapus Kesan Kumuh dan Bau, TPA Winongo Siap Jadi Tempat Wisata dan Kegiatan Masyarakat
MADIUN – TPA Winongo kini jauh dari kesan kumuh dan bau tak sedap. Pun terus bertransformasi menjadi kawasan bersih serta asri. Ke depan, Wali Kota Madiun Dr. Maidi membuka pintu bagi masyarakat menggelar kegiatan di penampungan sampah tersebut.
‘’Orang beranggapan TPA itu kotor dan bau. Di TPA Winongo tidak seperti itu,’’ kata wali kota usai gowes sekaligus penyerahan bantuan dan sarapan bersama relawan kebersihan, Jumat pagi (5/12).
Dr. Maidi memastikan kondisi TPA Winongo berbeda dengan TPA pada umumnya. Itu seiring rehabilitasi serta rekonturing tanah yang dilakukan Pemkot Madiun pada gunungan sampah pasif. Penutupan tanah sesuai dengan aturan dan rekomendasi dari tim ahli Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
‘’Tidak bau. Saya ajak relawan kebersihan DLH (dinas lingkungan hidup) sarapan di TPA. Tidak ada rasa jijik karena memang bersih dan tidak bau,’’ ujarnya.
Secara teknis, Dr. Maidi punya strategi khusus dalam pengolahan sampah di TPA Winongo. Yakni, kiriman sampah yang masuk TPA langsung diolah sebelum kelewat menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap. Kemudian, lindi atau limbah cair yang dihasilkan dari tumpukan sampah dialirkan pada kolam penampungan untuk selanjutnya dilakukan penyaringan.
‘’Strategi kami mudah. Ketika sampah telah diolah dan menjadi sampah pasif, ditutup tanah dan ditanami berbagai tanaman. Ini teori dan penelitian saya selama berbulan-bulan di sini (TPA Winongo, Red),’’ ungkapnya.
Dengan transformasi TPA Winongo saat ini, Dr. Maidi berencana membuka TPA Winongo bagi masyarakat mengadakan kegiatan. Termasuk kegiatan hajatan di gedung yang sudah disediakan. Tak hanya itu, masyarakat diperbolehkan menggelar kegiatan outdoor di kawasan TPA.
‘’Ke depan TPA ini jadi tempat wisata, acara pernikahan atau pesta. Sudah kita uji coba. Makan tidak bau. Maka semua relawan kebersihan saya ajak sarapan bersama di sini,’’ pungkasnya.
(dspp/ggi/madiuntoday)