Antisipasi Bencana Banjir, Pemkot Siagakan Posko dan Pompa Penyedot Air



MADIUN - Cuaca ekstrem belakangan terakhir memaksa Pemkot Madiun ekstra waspada. Khususnya dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Dalam apel kesiapsiagaan di balai kota setempat pada Senin (8/12), pemkot mengaktifkan Posko Tanggap Bencana yang tersebar di tiga wilayah kecamatan.


‘’Posko Tanggap Bencana siaga selama 24 jam. Ketika menerima laporan, personel langsung bergerak dalam pengendalian dan penanganan bencana,’’ kata Kalaksa BPBD Kota Madiun  M. Yusuf Ahmadi.


Yusuf menjelaskan, pemkot mengerahkan 130 personel gabungan. Mereka terdiri dari personel BPBD, dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, dinas lingkungan hidup, dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman, hingga dinas kesehatan dan PMI.


‘’Personel yang bertugas di posko dibagi dalam tiga sif. Peralatan kami pastikan siap,’’ jelasnya.


Menurut Yusuf, Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun menjadi posko induk atau pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana. Ketika menerima laporan dari posko di titik rawan bencana, petugas serta peralatan dikirim ke lokasi bencana.


‘’Ketika ada laporan bencana petugas langsung bergerak,’’ ujarnya.


Secara geografis, sambung Yusuf, Kota Madiun memiliki tingkat potensi bencana yang cukup rendah. Meski begitu, antisipasi penting dilakukan guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Khususnya antisipasi terhadap bencana pohon tumbang dan banjir.


‘’Untuk penanganan banjir, kami menyiapkan beberapa unit pompa penyedot air,’’ ungkapnya.


Dia menjelaskan, total lima unit pompa penyedot air bantuan Pemprov Jawa Timur disiapkan untuk menyedot genangan air. Pompa ditempatkan di posko yang memiliki tingkat kerawanan banjir tinggi.


‘’Begitu ada genangan air, pompa kami operasikan untuk menyedot genangan,’’ pungkas Yusuf.


(bip/im/ggi/madiuntoday)