Belajar dari Kasus Chiki Ngebul, Kemenkes Beri Warning ke Masyarakat




MADIUN - Belakangan ini, kasus chiki ngebul tengah ramai jadi sorotan. Pasalnya, jajanan makanan kering warna warni yang diberi nitrogen cair untuk memberikan efek dingin ini menyebabkan gangguan kesehatan. 


Sebagaimana diketahui, chiki ngebul saat dikonsumsi tak hanya menimbulkan sensasi dingin, tetapi juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap. Asap tersebut berasal dari nitrogen cair yang berada pada suhu sangat rendah. 


Cairan tidak berwarna, berbau, sehingga tidak mengubah rasa makanan. Namun, penggunaan nitrogen cair berlebihan atau tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP) bisa menyebabkan efek serius hingga keracunan.


Kementerian Kesehatan RI mencatat kasus keracunan jajanan chiki ngebul terjadi sejak Juli 2022. Tercatat kasus keracunan terjadi di Ponorogo, Tasikmalaya, hingga terakhir di Bekasi. Sebelumnya juga dilaporkan sebanyak 28 anak mengalami keracunan usai menyantap jajanan chiki ngebul.


Menyikapi hal tersebut, Kemenkes memberikan peringatan kepada masyarakat khususnya orang tua agar lebih berhati-hati dalam memberikan makanan untuk anak. 


"Terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan. Sehingga makanan sehat bergizi lebih diutamakan daripada jajanan," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Tempo.co


Tak hanya itu, Nadia juga mengatakan Kemenkes telah melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan pemerintah daerah. Koordinasi itu dilakukan untuk meningkatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat.


“Kami terus mengingatkan seluruh daerah agar waspada karena ini sudah ada contoh kejadian. Dan kami harap daerah lain menjadikan ini sebagai pelajaran,” pungkasnya.

(Rams/kus/madiuntoday)