Inovasi Kartika KIM Pandan Arum Masuk Top 5 Champion Project WSIS Prizes 2023, Penghargaan Maret Mendatang di Jenewa-Swiss




MADIUN – Satu lagi inovasi dari Kota Madiun yang mendunia. Kali ini, datang dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Pandan Arum Kelurahan Pangongangan. Inovassi bernama Kampung Penggerak Literasi TIK (Kartika) dari KIM Pandan Arum tersebut masuk lima besar penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2023. WSIS merupakan ajang penghargaan bergengsi yang digelar International Telecommunication Union (ITU), salah satu badan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). 

Ketua KIM Pandan Arum, Muhammad Yulian Firdaus menyebut inovasi tersebut didaftarkan pada WSIS Prizes pada November 2022 lalu. Informasi adanya penghargaan itu didapat dari Relawan TIK Kota Madiun. Pihaknya memang menggandeng RTIK Kota Madiun dalam menjalankan inovasi Kartika tersebut. Sesuai namanya, inovasi Kartika memang inovasi pelatihan tentang literasi TIK kepada masyarakat. Inovasi itu dimunculkan pada 2020 silam oleh KIM Pandan Arum Kelurahan Pangongangan. 

‘’Jadi dulu awalnya, kegiatan KIM sebatas pertemuan-pertemuan bersama pihak kelurahan dan masyarakat. Kami menilai ada banyak yang sebenarnya bisa diberikan kepada masyarakat dari sekedar pertemuan-pertemuan,’’ kata Fery -sapaan Muhammad Yulian Firdaus-, Jumat (24/2).

Sementara itu, lanjut Fery, ada banyak masyarakat yang minim literasi terkait TIK. Karenanya, pihaknya berinisiatif memberikan literasi TIK tersebut saat pertemuan dengan masyarakat. Gayung bersambut. Masyarakat tampak antusias. Kegiatan kemudian menyasar kebanyak kalangan masyarakat. Mulai LPMK, PKK, Karang Taruna, pelaku UMKM hingga pelajar di Kelurahan Pangongangan. 

‘’Pelatihan yang kita berikan juga tidak yang muluk-muluk. Kita mulai dari mudah agar bisa diikuti. Seperti pelatihan foto produk UMKM, penulisan berita, pelatihan digital marketing, pembuatan konten kreator, film pendek, dan tentang anti hoax,’’ ungkapnya. 

Inovasi tersebut juga berhasil meraih juara pertama saat Anugerah KIM Berprestasi (AKB) 2022 yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun. KIM memang dibawah pembinaan Dinas Kominfo. Berangkat dari itu, inovasi tersebut lantas didaftarkan dalam WSIS Prizes. Ferry mengaku tidak menyangka bisa masuk Top 5 Champion Project kategori Enabling Environment. Kabar itu diumumkan dalam web WSIS dua hari yang lalu. Selain itu, pihaknya juga mendapat email pemberitahuan.

‘’Karena ini tingkatnya internasional, proposal inovasi yang kita kirim juga harus berbahasa inggris. Jadi kita translate dulu,’’ ujarnya. 

Inovasi Kartika masih berpeluang untuk menjadi winner di kategori tersebut. Dari terbaik lima itu memang masih akan diambil satu inovasi terbaik. Inovasi Kartika bersaing dengan inovasi lain dari negara Argentina, Filipina, Tunisia, dan Kenya. Penyerahan piagam champion sekaligus pengumuman winner itu dijadwalkan 14-15 Maret mendatang di Jenewa, Swiss. Wali Kota Madiun, Maidi dijadwalkan hadir langsung dalam kegiatan tersebut. 

‘’Masuk champion atau lima besar dunia ini saja sudah luar biasa. Karena inovasi yang masuk dari berbagai negara,’’ ungkapnya. 

Ferry menyebut selain harus mengirimkan proposal, pihaknya juga wajib menyertakan link website terkait kegiatan inovasi tersebut. Hal itu sebagai salah satu bentuk penilaian langsung yang dilakukan pihak WSIS. Selain itu, juga berdasar voting. Inovasi Kartika mendapatkan sekitar 700 voting. Namun, tentu penilaian bukan berdasar itu saja. Salah satunya, terkait dampak yang dapat dirasakan masyarakat. 

‘’Kalau melihat inovasi-inovasi yang masuk, bagaimana keterdampakan inovasi ini untuk masyarakat juga menjadi indikator penting,’’ ungkapnya. 

Terpisah, Kabid Pengelolaan TIK Dinas Kominfo Kota Madiun, Eni Yusriani menyebut capaian Top 5 Champion Project dalam gelaran WSIS Prizes sejatinya bukan kali pertama didapat wakil Kota Madiun. Inovasi dari RTIK Kota Madiun sudah pernah masuk champion pada 2020 dan 2021 lalu. Sedang, untuk 2022 terpaksa gigit jari karena tidak lolos. Artinya, inovasi Kartika KIM Pandan Arum tersebut merupakan kali ketiga. Eni berharap inovasi tidak hanya sampai di tingkat champion. Tetapi bisa menjadi winner. 

‘’Jadi memang ada banyak pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat dengan menggandeng RTIK Kota Madiun. Prinsipnya, kita terus berupaya memberikan literasi TIK ini kepada masyarakat,’’ ujarnya. (vincent/agi/madiuntoday)