Kota Kembar Madiun-Plzen



Ruang Satu 

Saya kembali ke luar negeri. Kali ini ke Ceko dan Rumania. Ini seperti kunjungan sebelumnya di Swiss dan Perancis. Bedanya, saya sendiri. Maksudnya, rombongan hanya dari Kota Madiun. Kalau sebelumnya ada belasan wali kota dari berbagai daerah. Maklum, yang kemarin kunjungan kerja rangkaian kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Nah, yang saat ini kunjungan bilateral. Artinya, hanya antara dua negara. Hanya antara dua daerah di negara berbeda. 

Biarpun hanya antara dua negara, ada banyak kegiatan yang sudah dijadwalkan. Beberapa merupakan agenda penting dengan pejabat daerah maupun negara di sana. Dari pertemuan-pertemuan itu tentu ada banyak hal yang akan kita kerjasamakan. Seperti yang saya katakan, setiap kunjungan harus bermanfaat. Harus menghasilkan sesuatu yang bisa berkontribusi nyata untuk kota kita, juga untuk masyarakat. Seperti saat kunjungan ke Ceko ini. Kali pertama memang saya mengunjungi Ceko terlebih dahulu.

Minggu (5/2), sekitar pukul 13.00 waktu setempat saya tiba di Praha, Ceko. Layaknya di Swiss dan Perancis, suhu udara di Ceko juga cukup dingin. Tetapi saya cukup cepat beradaptasi. Maklum dari kunjungan-kunjungan sebelumnya, cukup memberikan pengalaman. Harus bagaimana, mengenakan pakaian yang seperti apa, dan lain sebagainya. Udara dingin seperti ini sejatinya, juga sudah cukup akrab sewaktu saya kecil. Saya besar di lereng Gunung Lawu. Ya tentu saja lebih dingin dari Kota Madiun. 

Kunjungan kerja langsung dimulai di hari itu. Dari bandara, saya langsung menuju Prague Castle, Charles Bridge, dan Old Town Square. Dari nama tempat yang dikunjungi itu pun sudah memberikan cukup gambaran. Ya, saya mengunjungi sejumlah tempat bersejarah di Kota Praha. Tempat bangunan lawas yang tentu saja menjadi destinasi wisata. Kita studi banding terkait itu. Bagaimana tata kota, bagaimana membangun lingkungan sekitar untuk mendukung potensi itu, dan lain sebagainya. Kita juga punya banyak tempat bersejarah di Kota Madiun. Bahkan, ada 20 bangunan yang kita usulkan dan berhasil menjadi bangunan cagar budaya. Tempat seperti itu tentu bisa menjadi daya tarik tersendiri. 

Malamnya, saya mengunjungi National Theatre. Ya semacam gedung pertunjukkan. Kebetulan sedang ada pertunjukkan opera. Saya memang sudah lama ingin memiliki sebuah gedung pertunjukkan berkelas di Kota Madiun. Bisa untuk berbagai pertunjukan sekaligus. Mulai musik, seni, budaya, dan lainnya. Kita memang punya gedung kesenian. Tetapi menurut saya masih jauh dari kata baik. Ini harus dimaksimalkan lagi. Kunjungan ke National Theatre ini sekaligus studi banding terkait itu. 

Dua kunjungan itu baru pembukaan. Selama sepekan di Ceko dan Rumania, setidaknya ada 16 lebih kegiatan. Baik kunjungan maupun pertemuan. Agenda pertemuan-pertemuan dimulai hari ini, Senin (6/3). Hari ini, saya dijadwalkan ke Kota Plzen dan bertemu dengan wali kota dan wakil wali kotanya. Namanya susah sekali dieja. Ada bapak Roman Zarzycky dan ibu Lucie Kantorova. Dalam pertemuan itu kita akan membahas kerja sama soal kota kembar. Ya, kota kembar Madiun-Plzen. Kami menilai ada beberapa kesamaan di antara Kota Madiun dan Kota Plzen. Karenanya, kami sepakat untuk menjalin kerja sama. 

Terkait apa itu kota kembar, sabar dulu. Saya akan mengulasnya nanti. Toh, pertemuannya saja belum berlangsung. Yang penting, kegiatan terkait itu sudah teragendakan. Setelahnya, saya juga mengunjungi University of Western Bohemia. Kita melakukan penjajakan kerja sama terkait dunia pendidikan. Ini yang sering saya sampaikan kalau ada misi pendidikan dalam kunjungan ke luar negeri. Saya ingin anak-anak Kota Madiun bisa melanjutkan kuliah di luar negeri. Kalau yang sudah S1 bisa lanjut S2. Saya tengah mengupayakan itu. 

Masih banyak sejumlah pertemuan penting setelahnya. Yakni, pertemuan dengan Kementerian Perdagangan Republik Ceko terkait smart city, pertemuan dengan Wali Kota Praha 1 terkait tata kota, pertemuan dengan kementerian regional development terkait pengembangan daerah, pertemuan dengan Dubes RI untuk Ceko, dan pertemuan dengan Masyarakat Indonesia di Praha. Begitu juga dengan di Rumania. Saya dijadwalkan juga akan menggelar pertemuan dengan KUAI KBRI Bucharest dan jajaran pejabat KBRI di Rumania dan pertemuan dengan Konsul Kehormatan bapak Emil Sirbu dan couterparts. Ada banyak hal yang kita akan kita kerjasamakan. Salah satunya, terkait dengan produk-produk lokal kita. Yakni, porang. 

Sementara untuk agenda kunjungan juga tak kalah banyaknya. Selain yang di awal tadi, saya juga dijadwalkan untuk mengunjungi Skoda Transportation terkait penjajakan kerja sama Capacity Building, Museum Wayang Plzen terkait penjajakan kerja sama kebudayaan, Museum City of Prague terkait digitalisasi sejarah dan museum, Revolution Train terkait pemanfaatan gerbong kereta utuk sarana pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan permasalahan sosial, serta kunjungan ke Bran Castle dan Brasov di Rumania. Dari sejumlah pertemuan itu jelas ada banyak yang bisa kita kerjasamakan. Sekali lagi, kunjungan kerja harus bermanfaat. Jangan sampai pulang dengan tangan kosong. 


Penulis adalah Wali Kota Madiun Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd