Minimalisir Dampak Kebakaran, Satpol PP Siagakan Redkar




MADIUN - Angka kebakaran di Kota Madiun tahun ini mengalami peningkatan hingga 100 persen dari 2022. Jika pada tahun sebelumnya ada 45 kasus, hingga Oktober ini jumlah kebakaran di Kota Pendekar telah mencapai 101 kasus.

Banyaknya kasus kebakaran di Kota Madiun ini rupanya didominasi kebakaran lahan kosong. Hingga saat ini jumlahnya mencapai 68 kasus. Sedangkan, 23 kasus kebakaran rumah. Lalu, sisanya kebakaran karena korsleting listrik maupun kendaraan, dan sebagainya.

Menurut Wali Kota Madiun Maidi, kebakaran terjadi salah satunya disebabkan oleh kondisi musim kemarau yang lebih kering dari tahun sebelumnya. "Sehingga, ilalang menjadi kering dan mudah tersulut api," tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kasatpol PP dan Damkar Kota Madiun Sunardi Nurcahyono. Untuk itu, pihaknya tidak hanya menyiagakan petugas. Namun, juga relawan pemadam kebakaran (Redkar).

"Saat ini jumlah redkar kami ada 54 orang. Kami bekali dengan pelatihan-pelatihan sehingga meminimalisir dampak kebakaran," jelasnya.

Hal ini seperti tampak pada kegiatan simulasi yang dilakukan oleh tim gabungan dari Damkar, BPBD, PMI, dan redkar di Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun, Kamis (26/10).

Meski kasus mengalami peningkatan signifikan, namun Sunardi mengungkapkan bahwa dampak dari kebakaran tersebut bisa diminimalisir. Hal ini tak lepas dari respon cepat petugas damkar dan masyarakat yang sudah teredukasi dengan tanggap bencana.

"Untuk itu, kami imbau masyarakat tetap waspada dan ikut menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana kebakaran," tandasnya. (Ws Hendro/irs/madiuntoday)