Beri Arahan Jukir Kelompok Kedua, Wali Kota: Jukir Harus Beri Kesan Pertama yang Baik




MADIUN – Pembinaan kepada juru parkir (jukir) kembali dilakukan. Kali ini, ada sebanyak 214 jukir yang mendapatkan pembinaan langsung dari Wali Kota Madiun, Dr. Maidi. Sebelumnya, sebanyak 215 jukir sudah lebih dulu mendapatkan pembinaan. Pembinaan yang berlangsung di kantor Dinas Perhubungan tersebut sengaja dibagi dua kali agar lebih efektif.

‘’Jukir harus beretika yang baik. Tidak boleh sembarangan dan harus sesuai aturan,’’ kata wali kota usai pembinaan, Senin (27/11).

Jukir, kata wali kota, garda terdepan kota dalam menyambut wisatawan yang datang. Artinya, jukir juga sebagai penerima tamu. Tak heran, jukir harus memberikan kesan pertama yang menarik. Tidak hanya dari penampilan tetapi juga sikap dalam pelayanan. Wali kota menambahkan jukir jangan sampai terlihat seperti preman. Tetapi harus bernampilan baik.

‘’Sikap juga penting. Kalau menarik ya harus sesuai tarif. Kalau bisa memberikan penampilan yang baik, orang tidak akan sungkan memberi lebih. Tidak perlu menarik melebihi perda, orang sudah memberi lebih,’’ jelasnya.

Wali kota ke depan juga akan lebih memperhatikan jukir. Salah satunya, dengan merubah konsep pengelolaan. Wali kota ingin parkir kembali dikelola pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan. Besaran target parkir ditentukan tim appraisal. Jukir sebagai penarik berhak mengantongi kelebihan pendapatan jika target sudah terpenuhi.

Wali kota juga mensimulasikan konsep pengelolaan parkir yang dimaksud. Tim appraisal menentukan besaran pendapatan parkir di satu titik sebesar Rp 500 ribu dalam satu minggu. Jukir wajib memenuhi target tersebut. Jika lebih, itu menjadi hak dari juru parkir tersebut.

‘’Jadi misal dalam tiga hari sudah terpenuhi targetnya, pendapatan yang empat hari silahkan masuk ke jukir. Jukir juga harus naik pendatapannya. Jangan hanya dinikmati orang-orang tertentu saja,’’ ungkapnya. (rams/agi/diskominfo)