Akuntabilitas Kinerja Pemerintah



Ruang Satu 

Dalam sepekan kemarin, kota kita mendapatkan banyak sekali penghargaan. Total ada sepuluh penghargaan hanya dalam empat hari. Satu hari di antaranya ada lima penghargaan sekaligus kita dapatkan. Tepatnya, pada Senin (4/12) lalu. Pertama ada predikat nasional Anugerah Anindhita Wistara Data tahun 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS). Anugerah diberikan bersamaan giat Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place Sudirman Jakarta, Senin pagi. Anugerah diraih atas komitmen Pemerintah Kota Madiun dalam mendukung program penguatan data statistik. Selain itu, anugerah merupakan wujud apresiasi pembenahan yang telah dilakukan dalam lima domain Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS).

Masih di Jakarta, saya kemudian mendapatkan penghargaan terkait penerapan digitalisasi siangnya. Yaitu, Top Digital Implementation 2023 Level Stars 4 untuk Dinas Kominfo Kota Madiun. Kemudian, ada Top CIO on Digital Implementation 2023 untuk Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun. Saya sendiri mendapatkan Top Leader on Digital Implementation 2023. Ketiga penghargaan itu dari Majalah It Works. Penghargaan diberikan bersamaan puncak acara Penghargaan TOP Digital Awards 2023 di Raffles Hotel, Jakarta.

Top Digital Awards ini merupakan penilaian dan pemberian penghargaan tahunan tertinggi di Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan dan instansi pemerintahan yang dinilai berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan teknologi digital. Khususnya untuk meningkatkan kinerja, layanan, inovasi, dan daya saing bisnisnya serta layanan kepada masyarakat maupun konsumennya. Untuk mendapatkan penghargaan juga tidak mudah. Harus melewati serangkaian proses penilaian melalui riset dan wawancara penjurian yang dilakukan sejak empat bulan sebelumnya.

Top Digital Award ini bukan yang pertama kita raih. Penghargaan Top Digital Implementation level bintang empat ini sudah kita diraih sejak 2021 silam. Kategori yang diraih juga selalu bertambah. Dari hanya satu kategori di 2021, dua kategori di 2022, dan tiga kategori sekaligus di 2023 ini. Penghargaan ini sekaligus bukti penerapan digitalisasi di kota kita yang memang sudah cukup baik. 

Selesai di Jakarta, saya langsung bertolak ke Surabaya untuk mendapatkan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik KI Award Jatim 2023. Penganugerahan diberikan di Grand Swis-Bell Hotel Surabaya, Senin malam. Kota kita mendapatkan penghargaan kategori Kota Informatif dengan nilai 96,71. Seperti Top Digital Award, penghargaan keterbukaan informasi ini juga bukan kali pertama kita dapatkan. Kita sudah mendapatkan penghargaan ini sejak empat tahun berturut-turut. Yakni, di 2020, 2021, 2022, dan 2023 ini. Artinya, kota kita baik dari penerapan digitalisasi juga tentang keterbukaan informasi.

Kemudian ada penghargaan smart city. Kota kita mendapatkan penghargaan atas Impelementasi Program Smart City terbaik kategori Smart Living dan Smart Environment. Penghargaan diberikan bersamaan Forum Smart City Nasional, Pameran, dan Awarding Gerakan Menuju Smart City 2023 di Nusantara Hall, ICE, BSD City, Kabupaten Tangerang, Kamis (7/12) lalu. Dalam penghargaan juga hadir Menteri Komunikasi dan Informatika bapak Budi Arie Setiadi.

Program smart city di kota kita memang bagus. Meski kita masuk sebagai 25 daerah terakhir dari 100 kota/kabupaten pilot project program smart city nasional pada 2019 lalu, kota kita mampu sejajar dengan daerah-daerah yang sudah lebih dulu menerapkan program smart city ini. Program-program yang kita jalankan selalu mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dalam tiga tahun berturut. 


Kota kita pernah mendapat penghargaan smart city untuk dimensi smart society pada 2021. Sementara pada 2022, kota kita mendapat penghargaan untuk dimensi smart environment. Nah, pada tahun ini, kita mendapatkan dua dimensi sekaligus. Yakni, dimensi smart living dan smart environment. Artinya, kota kita berhasil mempertahankan kinerja apik untuk dimensi smart environment tetapi bisa meningkatkan prestasi dengan juga meraih penghargaan dimensi smart living. 

Hanya ada tujuh daerah yang mendapatkan penghargaan smart city ini. Padahal, sejak program ini diluncurkan pemerintah pusat, sudah ada ratusan kota dan kabupaten yang menjalankan program smart city ini. Tatkala kita memutuskan untuk mengikuti program apapun itu, kita tidak boleh hanya mengikuti sekedarnya. Tidak boleh hanya narimo ing pandum, semeleh ing takdir. Kita harus terus berupaya untuk semakin baik lagi. Vini, Vidi, Vici. Kita datang, kita melihat, dan kita menang. Ibu-ibu dari Kota Madiun juga tidak mau kalah. Ketua TP PKK Kota Madiun, yang tak lain istri saya bersama ibu Ulfa Mumtaza juga mendapatkan penghargaan. Keduanya mendapatkan penghargaan Perempuan Inspirasi Indonesia 2023 dari Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI). Penghargaan diterima di Jakarta, Rabu (6/12) lalu. 

Total ada sembilan penghargaan. Satu penghargaan lagi adalah yang paling spesial. Kota kita mendapatkan penghargaan atas Predikat A Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (KemenPAN-RB) RI. Penghargaan ini diserahkan bapak Wapres Ma’ruf Amin di Nusa Dua, Bali, juga pada Rabu (6/12) lalu.

Kenapa ini spesial?  Ini cita-cita saya sejak masih menjabat sebagai Sekda Kota Madiun. Tujuh tahun lalu, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) kota kita masih berpredikat B. Biarpun begitu saat itu sudah ada beberapa daerah yang studi tiru ke kota kita. Daerah yang datang itu masih berpredikat C. Tetapi mereka telah menyalip kota kita. Dari mereka yang belajar ke sini, malah sudah mendapatkan nilai A. Sementara kita stagnan di predikat BB. Besar harapan saya untuk meningkatkan predikat itu menjadi A. Alhamdulillah, impian itu terwujud saat ini. Kota kita mendapatkan predikat A dengan nilai 80,08. Ini masuk kategori memuaskan. Memuaskan ini berarti instansi pemerintah dan juga unit kerja dapat memimpin perubahan dalam mewujudkan pemerintahan yang berorientasi hasil. Nilai ini naik 2,93 poin dibanding tahun lalu. SAKIP kita tahun lalu masih berpredikat BB dengan nilai 77,15.

SAKIP merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran, dan sistem pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dengan diraihnya predikat A ini, berarti kinerja aparatur kita mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban di Pemerintah Kota Madiun sangatlah baik. Ini bukan hanya impian saya. Tapi harapan kita bersama.


Penulis adalah Wali Kota Madiun, Dr. Drs. H. Maidi, SH, MM, M.Pd