Tinjau Keluarga Disabilitas di Patihan, Wali Kota Serahkan Bantuan Laptop dan Beri Santunan Lansia Ngebrok Rp 2 Juta




MADIUN – Kepedulian Wali Kota Madiun, Dr. Maidi kepada masyarakat kecil memang tak perlu diragukan lagi. Terbaru, orang nomor satu di Kota Pendekar itu memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga kurang mampu di Kelurahan Patihan. Tak tanggung-tanggung, Wali Kota Dr. Maidi memberikan bantuan laptop untuk Axel Rudi Saputro penyandang disabilitas warga Jalan Kalasan, Kelurahan Patihan tersebut. Tak hanya itu, kakek Axel juga mendapatkan bantuan lansia ngebrok sebesar Rp 2 juta.

‘’Yang semangat seperti ini harus kita dukung harus kita semangati dan kita bantu. Makanya hari ini kita bantu dengan laptop. Sementara kakeknya karena lansia non produktif kita beri bantuan Rp 2 juta,’’ kata wali kota, Rabu (13/12).

Bantuan laptop itu diberikan dengan harapan bisa mendukung semangat Axel untuk mandiri. Axel tersebut merupakan penyandang disabilitas sejak kecil. Pun, dia hanya diasuh kakek dan neneknya. Kendati berkurangan secara fisik, Axel selalu ingin mandiri. Bahkan, dia pernah mengikuti pelatihan fotografi selama tiga bulan yang difasilitasi Dinsos PP PA Kota Madiun. Nah, bantuan laptop tersebut diberikan untuk menunjang hobi fotografi Axel yang kini berusia 25 tahun tersebut.

‘’Ini bisa menjadi contoh kita bersama. Tetap berkarya untuk menghidupi diri. Bukan hanya mengandalkan belas kasihan orang lain,’’ ujarnya.

Bantuan laptop memang tidak kali ini diberikan wali kota. Sebelumnya, Pemerintah Kota Madiun sudah menggelontorkan 14 ribu unit laptop dan chromebook untuk peserta didik SD dan SMP negeri. Total anggaran yang diberikan mencapai Rp 100 miliar. Bantuan laptop juga diberikan untuk narapidana yang mendapatkan bantuan program kuliah.

‘’Yang di penjara saja kita fasilitasi (laptop). Yang semangat seperti ini juga harus kita bantu. Pemerintah harus hadir,’’ ungkapnya.

Wali kota mengaku senang dengan warga yang memiliki semangat luar biasa seperti Axel. Pemerintah tidak hanya memberikan bantuan berupa bahan makanan tetapi juga fasilitas untuk bisa mandiri.

‘’Orang lapar jangan di kasih nasi. Nasinya habis lapar lagi. Orang lapar beri cara mencari nasi, maka akan kenyang selamanya,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/diskominfo)