Buka Sosialisasi Program TPBIS, Wali Kota Harap Peningkatan Budaya Literasi




MADIUN - Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) menjadi basis dalam mewujudkan pembangunan perpustakaan dan peningkatan budaya literasi.

Di masa kini, perpustakaan memiliki peran aktif dalam menjangkau masyarakat, bukan sekadar ruang untuk menyimpan buku dan koleksi-koleksi masa lampau. Maka dari itu, perlu diberikan sosialiasi agar program bisa diketahui masyarakat luas.

Hal itu seperti yang terlihat pada Jumat (1/3). Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Madiun menggelar Sosialisasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).

Wali Kota Madiun, Dr.Maidi yang hadir dalam acara mengapresiasi pihak perpustakaan untuk mengedukasi masyarakat dalam tujuannya untuk peningkatan budaya literasi.

“Perpustakaan itu pintu ilmu pengetahuan maka pintu harus dibuka lebar isinya harus berkualitas,” jelasnya.

Lebih lanjut wali kota mengatakan, perlu kesanaan persepsi bahwa pekerja perpustakaan sudah lama meninggalkan pekerjaan teknis yang namanya katalogisasi, klasifikasi.

Perpustakaan, lanjutnya, bertransformasi menjadi ruang publik bagi masyarakat untuk berlatih secara kontekstual, berlatih keterampilan dan berbagi pengalaman.

“Di sinilah pentingnya kehadiran buku-buku ilmu terapan dan tepat guna untuk masyarakat dalam mengembangkan life skills dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” ujarnya.

Melalui TPBIS diharapkan mampu mengurangi kemiskinan masyarakat marginal melalui pendayagunaan perpustakaan umum di daerah di Indonesia. Kedepan para penerima manfaat mendapatkan pelatihan yang meningkatkan keterampilan mereka serta kegiatan promosional seperti penyuluhan, sosialisasi, wisata literasi, dan storytelling.

“Pesan saya, semakin orang mencintai perpustakaan maka kesuksesan akan mengikuti,” pungkasnya.
(Rams/kus/diskominfo)