berita - Details

Beranda Berita Details

Berhasil Tekan Inflasi, Kota Madiun Raih TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Jawa-Bali





Galeri Berita

Berhasil Tekan Inflasi, Kota Madiun Raih TPID Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik Kawasan Jawa-Bali




JAKARTA – Kota Madiun kembali mencuri perhatian nasional. Kali ini, Kota Pendekar berhasil meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kategori Kabupaten/Kota Berkinerja Terbaik untuk Kawasan Jawa-Bali. Penghargaan diberikan Presiden RI, Joko Widodo kepada Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto bersamaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024 di Istana Negara, Jumat (14/6).

Penghargaan tersebut berkat kinerja apik TPID Kota Madiun dalam menjaga inflasi di Kota Madiun agar tetap stabil. Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto menyebut inflasi di Kota Madiun cukup rendah. Tingkat inflasi di Kota Madiun hanya sebesar 0,40 persen saat ini.

‘’Tentu saja ini berkat kerja keras kita bersama khususnya TPID Kota Madiun yang selalu bergerak cepat dalam menekan inflasi di Kota Madiun,’’ kata Pj wali kota.

Pemerintah Kota Madiun, lanjut Pj wali kota, selalu bekerja sama dengan stake holder terkait termasuk Pemerintah Provinsi juga instansi seperti Bulog dan lainnya dalam urusan inflasi tersebut. Tim selalu bergerak cepat dengan pemantauan hingga operasi pasar setiap kali menemukan kenaikan sejumlah barang kebutuhan. Selain itu, Pemerintah Kota Madiun juga memiliki program warung tekan inflasi (Wartek) yang sudah berjalan sejak beberapa tahun belakangan ini.

‘’Kita punya banyak warung tekan inflasi. Masyarakat dapat membeli barang-barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau di Wartek ini karena kita berikan subsidi,’’ ungkapnya.

Selain itu, barang kebutuhan pokok juga dibeli langsung dari petani. Pemkot Madiun juga membiayai transportasinya. Tak heran, harga jual kepada masyarakat bisa jauh lebih murah. Hal itu akan sangat membantu masyarakat ketika harga barang kebutuhan tertentu merangkak naik.

‘’Kita juga memberikan benih tanaman produktif seperti cabai dan lainnya kepada masyarakat. Sehingga saat harga cabai naik, masyarakat sudah terbantu karena punya tanaman cabai sendiri di rumah,’’ jelasnya.

Kendati begitu bukan berarti tanpa tantangan. Pj wali kota menyebut Kota Madiun bukanlah daerah produsen. Karenanya, hampir semua barang kebutuhan mengandalkan kiriman dari daerah lain. Karenanya dibutuhkan upaya lebih untuk menekan angka inflasi khususnya dari barang-barang kebutuhan pokok.

‘’Tetapi tentu saja berbagai upaya terus kita lakukan untuk menekan inflasi ini,’’ pungkasnya. (rams/agi/diskominfo)


Galeri Berita