Jatuh Bangun Adjie Sambogo, Finish Pertama Male Race Around Java




Dihadang Hujan Deras Hingga Diseruduk Motor

MADIUN - Sejarah baru dicatatkan oleh cyclist asal Kota Madiun, Rachmanto Adjie Sambogo. Baru-baru ini pria berusia 46 tahun itu sukses keluar sebagai finisher pertama kategori Male di Race Around Java (RAJ) dengan catatan waktu 11 hari 8 jam 36 menit. RAJ sendiri merupakan event race ultra cycling dengan jarak tempuh mencapai 3.000 km dengan elevation gain 30.000 meter.

“Berangkatnya Sabtu (6/7) finish di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (17/7) siang, pukul 14.36 WIB,” terangnya.

Lebih lanjut Adjie menjelaskan, banyak tantangan yang dilalui selama menyelesaikan RAJ. Dirinya dan peserta lain memulai rute ke arah barat dengan melalui sejumlah daerah. Di hari pertama, para peserta langsung menghadapi kendala hujan deras yang mulai mengguyur saat memasuki Kabupaten Tangerang.

RAJ dimulai dari Jakarta. Lalu perjalanan ke arah Banten dan menyisir di pantai barat Jawa hingga ke kawasan Pantai Tanjung Lesung. Setelahnya para peserta akan mengarah ke timur dengan menyisir pantai selatan Jawa. Melewati Pangandaran, Jogjakarta, Tulunggagung hingga sisi paling timur di Banyuwangi.

Sesampainya di Banyuwangi, rute akan kembali ke arah Barat dengan melintasi jalur lintas tengah jawa. Rute akan kembali melewati Malang dan menuju ke Solo, Purbalingga, Tasikmalaya, Bandung dan akhirnya finis di Jakarta.

“Hujan deras di hari pertama. Saya sendiri sebenarnya belum fit, masih flu. Tapi, saya sudah mempersiapkan. Baju dan peralatan saya taruh diplastik. Saya sempat kena hamstring, jadi saya turunkan kecepatannya,” akunya.

Lebih lanjut Adjie mengaku, perjalanannya ke arah timur cenderung berjalan lancar dan tidak menemui kendala. Namun, sejumlah masalah mulai muncul begitu dia kembali ke arah barat. Sampai di Caruban, Madiun, dia bahkan sempat ditabrak dari belakang oleh pengendara motor pada hari ke-8.

“Orangnya yang nabrak malah pingsan di pinggir jalan. Saya mau minta ganti rugi, tapi kondisinya bagaimana. Setelah tabrakan itu, shifter saya juga lompat-lompat. Itu sempat jadi hambatan,” kenangnya.

Sebelum kecelakaan, Adjie sebenarnya berada di posisi terdepan. Namun, insiden itu kemudian membuatnya didahului oleh Citra Dewi Saraswati. Adjie meneruskan race sampai checkpoint Solo untuk memperbaiki sepedanya yang mengalami sejumlah masalah.

Tak cuma kecelakaan, pria yang tinggal di Jalan Setia Bakti, Kecamatan Taman itu juga mengalami tragedi nyasar. “Mungkin sudah kecapekan berapa hari kurang tidur. Saya cek lewat race map, ternyata keluar rute. Kadang juga istri mengingatkan. Yang lucu di Purwakarta itu. Saya sudah menikmati turunan, ternyata salah rute. Akhirnya kembalinya malah menanjak,” kata Adjie sambil tertawa.

Karena serangkaian kejadian tersebut, Adjie gagal finish di urutan pertama yang diduduki oleh Citra Dewi Saraswati. Tapi, beruntungnya Adjie ada di posisi pertama invidual solo category di Race Around Java 2024. Dirinya mengakui tantangan RAJ ini tak mudah.
 EG mencapai di atas 30.000 meter cukup berat.

“Berangkat atau pulang itu sama-sama sadisnya. Tapi, saya memang sudah mengatur, dan alhamdulillah bisa finish pertama,” pungkasnya.
(ws hendro/kus/madiuntoday)