Komitmen Wujudkan Zero Stunting, Pj Wali Kota Siap Dukung Program Nasional Tingkatkan Tumbuh Kembang Anak



JAKARTA - Pertemuan koordinasi tahunan untuk membahas program percepatan penurunan stunting pada tingkat nasional kembali digelar. Berlangsung selama dua hari di Ballroom Puri Agung Hotel Grand Sahid Jakarta, kegiatan tersebut dihadiri oleh peserta dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, mitra pembangunan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan lainnya.
Menghadiri kegiatan tersebut, Pj Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto bersama kepada daerah lainnya mengikuti pengarahan yang disampaikan oleh Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Mengawali sambutannya pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting Tahun 2024, wapres menuturkan bahwa 2024 merupakan tahun terakhir pelaksanaan percepatan strategi nasional pencegahan Stunting yang dimulai sejak 2018. Juga, sebagai tahun terakhir implementasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021.
“Selama pelaksanaan program percepatan penurunan Stunting lima tahun terakhir, begitu banyak kemajuan yang sudah tercatatkan,” ujar wapres, Rabu (4/9).
Menurut wapres, angka prevalensi Stunting sejak 2018 hingga 2023 telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Yakni, dari 30,8 persen menjadi 21,5 persen. Sehingga, dalam lima tahun terakhir penurunan prevalensi Stunting mencapai 9,3 persen.
Wapres pun menuturkan, capaian tersebut tentunya tak lepas dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak. Namun, dirinya menegaskan bahwa target besar untuk membebaskan anak Indonesia dari Stunting masih perlu perhatian khusus. Sehingga, wapres berharap program penanggulangan Stunting dapat berlanjut.
“Kepemimpinan bisa berganti dan angka Stunting bisa diturunkan. Akan tetapi, kita masih memiliki pekerjaan rumah yang belum selesai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari Stunting,” imbuhnya.
Adapun sejumlah program yang dapat dilaksanakan sebagai keberlanjutan penanggulangan Stunting di antaranya menjadikan evaluasi program sebelumnya sebagai masukan utama untuk perbaikan program ke depan.
“Komitmen kepemimpinan dalam percepatan penurunan Stunting di pusat dan daerah harus terus dipertahankan. Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala,” paparnya.
Lebih lanjut, wapres menginstruksikan agar koordinasi lintas sektor terus diperkuat, baik di tingkat pusat maupun daerah melalui pembagian peran yang jelas.
Kemudian, wapres mengingatkan pentingnya diseminasi pemahaman tentang stunting yang benar kepada masyarakat agar terus digalakkan. Sebab, menurutnya masih ada sebagian masyarakat saat ini yang belum sepenuhnya memahami Stunting.
“Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Madiun terus berkomitmen mewujudkan zero kasus Stunting dengan berbagai program unggulan yang sudah berjalan. Hasilnya, angka prevalensi Stunting juga menunjukkan perkembangan yang positif.

Pj wali kota mengatakan, saat ini masih ada sekitar 300 anak dalam kondisi Stunting. "Kami terus berkomitmen agar angka Stunting di Kota Madiun terus turun. Bahkan, nol kasus," tandasnya. (Rams/irs/diskominfo)