Cegah Stunting Sejak Dini, Dinkes Kota Madiun Gelar Pembinaan Calon Pengantin



MADIUN – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP KB) Kota Madiun terus memperkuat upaya pencegahan stunting melalui berbagai program. Salah satunya dengan menggelar pembinaan bagi calon pengantin (catin). Sebanyak 27 catin dari tiap kelurahan mengikuti kegiatan tersebut sebagai bagian dari persiapan pernikahan dan kehamilan.


Kepala Dinkes PP dan KB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani, menjelaskan bahwa pembinaan ini bertujuan memastikan para catin siap secara fisik dan mental sebelum menikah, terutama agar kelak mampu melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari stunting maupun gangguan tumbuh kembang.


“Dalam pembinaan ini kami lakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan hemoglobin (Hb) untuk mengetahui apakah calon pengantin mengalami anemia atau tidak,” ungkap dr. Denik, Selasa (15/7). 


Dirinya menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan pembekalan khusus mengenai pernikahan dan edukasi pencegahan stunting.


Menurutnya, data stunting hasil penimbangan memang fluktuatif setiap bulan. Namun upaya pencegahan terus digencarkan, termasuk dengan rutin memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri. “Tujuannya agar saat mereka dewasa, menikah, dan hamil, bisa melahirkan generasi yang unggul,” tegasnya.


Penanganan stunting di Kota Madiun dilakukan secara menyeluruh. Setiap kasus yang ditemukan langsung ditangani dengan bersinergi bersama berbagai pihak. “Ada empat faktor utama penyebab stunting: keturunan, penyakit menular, lingkungan, dan faktor sosial. Kami kolaborasi lintas sektor untuk mengatasinya,” jelas dr. Denik.


Dirinya juga menyoroti pentingnya memahami data dengan cermat. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting nasional berada di angka 11,8 persen. Angka ini masih dibawah angka nasional yakni 14 persen. Namun, survei tersebut hanya mengambil sebagian kecil sampel balita. 


“Kalau berdasarkan hasil bulan penimbangan di Kota Madiun, 4 hingga 5 persen di bawah angka nasional. Artinya, capaian kita masih cukup baik, tapi tetap harus ditingkatkan,” pungkasnya.

(Dspp/kus/madiuntoday)