Hadiri Pagelaran Wayang Kulit, Wali Kota Sampaikan Apresiasi atas Kepedulian Warga akan Budaya




MADIUN – Kepedulian warga Kota Madiun akan kebudayaan cukup besar. Berbagai giat kebudayaan yang berangkat dari masyarakat pun mengemuka. Seperti yang dilakukan keluarga alm Sudjiman warga Jalan Ki Ageng Selo Kota Madiun ini. Memperingati 1.000 hari wafatnya almarhum, pihak keluarga tak hanya mengirimkan doa. Tetapi juga menggelar pagelaran wayang kulit untuk nguri-uri budaya sekaligus menghibur masyarakat, Selasa (16/4) malam. Wayang kulit dengan lakon Pandu Swarga tersebut juga dihadiri Wali Kota Madiun Dr. Maidi memenuhi undangan tuan rumah. Orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut pun memberikan apresiasinya.

‘’Ini bagus sekali ya. Hidup dan mati itu kan sudah takdir. Yang penting bagaimana kita mengisi kehidupan yang diberikan ini dengan kebaikan. Ini seperti yang dilakukan keluarga alm bapak Sudjiman,’’ kata wali kota.

Keluarga yang ditinggalkan tidak perlu berduka berlarut-larut. Namun, segera menjalani kehidupan dengan hal-hal yang baik. Salah satunya, memberikan hiburan kepada masyarakat. Pagelaran wayang kulit tentu suatu hiburan yang ditunggu masyarakat. Apalagi, pagelaran wayang kulit sudah cukup jarang saat ini. Pagelaran wayang kebanyakan dihadirkan oleh pemerintah maupun instansi. Pun, biasanya hanya dalam rangka memperingati hari tertentu. Tak heran, hanya dua sampai tiga kali dalam setahun. Karenanya, hadirnya kepedulian masyarakat terkait budaya wayang kulit tersebut tentu juga membantu pemerintah.

‘’Kita punya warisan budaya yang bagus sekali. Untuk melestarikannya tentu butuh peran kita bersama. Karenanya, terima kasih sekali kepada keluarga almarhum yang sudah ikut nguri-uri budaya wayang kulit,’’ jelasnya.

Kegiatan kebudayaan memang perlu untuk terus dimunculkan. Hal itu penting untuk mengenalkan kebudayaan khususnya kepada generasi sekarang. Seperti diketahui, anak-anak sekarang banyak yang kurang tertarik dengan wayang. Bahkan, mungkin ada yang tidak mengetahuinya sama sekali. Hal itu tak terlepas dari kemajuan teknologi dengan berbagai kemudahannya. Tak heran, anak-anak lebih memilih permaianan dalam gadget dibanding dengan dunia kesenian maupun kebudayaan.

‘’Budaya kita bisa semakin tergerus zaman. Ini harus menjadi perhatian kita semua. Anak-anak harus terus diberikan pemahaman,’’ pungkasnya. (rams/agi/diskominfo)