Segera Optimalkan Warung Stop Stunting, Wali Kota Beri Arahan Kepada Pelaksana Program



MADIUN – Angka stunting di Kota Madiun sejatinya sudah di bawah prevalensi nasional. Kendati begitu perang menekan stunting terus digelorakan di Kota Pendekar. Salah satunya melalui program Warung Stop Stunting (WSS). Keberadaan warung stop stunting tersebut akan semakin optimal ke depan. Pemerintah Kota Madiun setidaknya mengalokasikan Rp 5,4 miliar untuk penanganan stunting tersebut. 


‘’Tidak hanya anak stunting, ibu hamil juga kita beri perhatian khusus. Kita berikan voucher untuk keduanya,’’ kata wali kota usai Pengarahan Pelaksanaan Warung Stop Stunting di Kota Madiun di Kantor Kelurahan Winongo, Selasa (11/10).


Setidaknya, ada 514 balita yang tercatat stunting. Sedang, ibu hamil ada 408 orang. Totalnya, ada 922 balita stunting dan ibu hamil. Voucher yang diberikanpun berbeda. Untuk balita akan mendapat voucher senilai Rp 374 ribu perminggu. Sedang, ibu hamil mendapatkan voucher senilai Rp 386 ribu perbulan. Besaran voucher sedikit berbeda mengingat ibu hamil membutuhkan asupan gizi lebih. 


‘’Ibu hamil juga kita berikan perhatian karena berpotensi melahirkan anak stunting. Karenanya, untuk mencegah itu gizi untuk ibu hamil kita cukupi,’’ ungkapnya. 


Voucher tersebut nantinya dapat ditukar dengan bahan makanan di WSS. Rencananya, akan ditempatkan di Lapak UMKM kelurahan. Namun, barang bahan makanan tersebut sudah ditentukan jenisnya. Mulai beras, sayur, minyak, telur, daging, ikan, dan lain sebagainya. Selain itu, sasaran juga akan mendapatkan voucher makanan siap saji sebesar Rp 36 ribu. Makanan tersebut sekaligus untuk contoh. 


‘’Makanan siap sajinya merupakan menu sehat dari ahli gizi. Jadi bisa untuk contoh, untuk masak di rumah,’’ jelasnya. 


Selain itu ada juga voucher belanja di lapak UMKM senilai Rp 50 ribu. Voucher tersebut boleh ditukar makanan-minuman di lapak kecuali rokok dan makanan mengandung micin. Melalui berbagai program tersebut angka stunting diharapkan semakin turun. Wali kota menargetkan angka stunting turun 50 persen. 


‘’Biarpun saat ini inflasi, ibu hamil atau ibu-ibu yang memiliki anak stunting tidak perlu khawatir. Semua sudah kita siapkan. Mereka bisa tenang mengurus anaknya, yang hamil juga bisa konsenterasi dengan kehamilannya,’’ tegasnya sembari menyebut penukaran voucher tersebut ditargetkan bisa mulai minggu depan. (luqman/agi/diskominfo)